BANDUNG, PelitaJabar – Telkom University melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan Konferensi Internasional Sustainable Collaboration in Business, Technology, Information and Innovation (SCBTII) 2021.
SCBTII adalah konferensi internasional pertemuan akademisi, profesional, pengusaha, peneliti, pelajar dari seluruh dunia yang memiliki minat khusus pada teori, serta praktik di bidang bidang ekonomi digital untuk daya saing global.
Even akbar tersebut diikuti tujuh negara, Indonesia, Amerika, Jepang, India, Malaysia, Nepal dan United Kingdom (UK) dengan total lebih dari 100 paper submission, dan sukses digelar secara daring melalui ZOOM Meeting Rabu (28/07/2021) lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengusung tema ‘Acceleration of Digital Innovation & Technology towards Society 5.0’, SCBTII 2021 mengundang beberapa pembicara Internasional seperti Prof. Ashish Chandra selaku Prof. of Healthcare Administration University of Houston-Clear Lake (UHCL), Houston, Texas, USA; Prof. Koji Mikami selaku Prof. of the School of Media Science Tokyo University of Technology, Japan; Dr. Sandhir Sharma selaku Prof. & Dean of Chitkara Business School Chitkara University; serta Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.SC., CPM., EPC. selaku Vice Chancellor for Resources Telkom University.
Prof. Dr. Adiwijaya, Rektor Telkom University mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara maju diproyeksikan akan semakin melambat seiring perang dagang yang terus meluas dengan penurunan globalisasi dan peningkatan digitalisasi serta risiko keuangan.
“Tema pada SCBTII 2021 ini cukup, fokus solusi terkait pemulihan di masa Pandemi COVID-19. Bagaimana kita perlu melakukan akselerasi inovasi dan teknologi pasca pandemi sehingga kita bisa bangkit, bisa tumbuh kembali. Diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan masyarakat, umumnya untuk keberkahan bangsa ini,” ucapnya Jumat (30/07/2021).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki menyebutkan, melalui acara ini, kita berkepentingan untuk terhubung dengan dunia digital yang telah menjadi solusi dan peluang bagi UMKM selama pandemi COVID-19.
Menurutnya, hingga Juni 2021, 14,5 juta UMKM telah terhubung dengan platform digital.
“Saya kira, kalau kita lihat data tahun 2020, nilai transaksi di e-commerce meningkat selama Pandemi COVID-19 sebesar 54 persen dengan lebih dari 3 juta transaksi perhari. Ini angka yang luar biasa,” pungkasnya. ***