BANDUNG, PelitaJabar – Ada pepatah mengatakan kalau buah tidak akan jatuh jauh dari batangnya. Tapi, pepatah itu terbantahkan oleh Rr Terry Kusumawardani Susanti yang lebih akrab dipanggil Roro Terry ini.
Bapaknya R Slamet Susanto adalah seorang pelatih cabang olahraga Softball. Tapi, Terry lebih menyenangi cabang olahraga judo.
“Awalnya Papa memang sempat melatih saya softball. Tapi, akhirnya Papa pula yang memperkenalkan olahraga judo pada saya. Saya masih ingat waktu itu sepulang papa dari PON di Palembang 2004. Tahun 2005 papa langsung kenalkan saya sama seorang temannya yang pelatih judo,” kata Terry mengawali ceritanya kepada
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ternyata jatuh cinta pada pandangan pertama tidak hanya pada suaminya Rochmadian Perwira Putra. Tapi Terry juga menemukan cinta pertama berikutnya dengan judo.
“Judo bagi saya adalah olahraga unik, menarik dan menantang,” kata ibu muda kelahiran Surabaya 31 Agustus 1993 ini.
Ibunya Rusmiati juga sangat mendukung karirnya pada olahraga judo yang termasuk keras ini.
“Awalnya mama sedikit ragu saya menggeluti alahraga judo. Karena ngeri melihat saya dibanting, saya membanting dan mengunci lawan. Tapi lama kelamaan Mama senang. Karena Alhamdulillah akhirnya lewat olahraga judo ini prestasi saya bagus,” ujar Terry yang hbi olahraga dan nongkrong santai sambil denger musik ini.
Bagi Terry selain olahraganya unik dan menantang, judo katanya lebih banyak membutuhkan kecerdikan untuk menjatuhkan lawan dengan cara yang tidak monoton.
“Tapi tentunya masih dalam batas aturan yang berlaku,” katanya.
Selain itu, buat dirinya olahraga ini kelihatannya seperti gampang. Begitu dicoba ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
“Itulah yang membuat saya tertarik untuk selalu mencoba dan berlatih. Karena ini tantangan. Saya suka sesuatu yang menantang,” tutur Terry yang turun di kelas perorangan -48 kg putri dan kembali mentargetkan medali emas di PON Papua.
Ditanya soal bonus yang sering di dapatnya hasil prestasi Cabor judo, Terry mengatakan selalu digunakan untuk yang bermanfaat, baik untuk keluarga dan orang orang terdekat.
Bagaimana dengan persiapan PON ditengah pandemi?
“Kalau kita hanyut selalu bicara pandemi tentunya akan mengganggu latihan. Yang penting kita disiplin. Ikuti aturan pemerintah dengan Prokesnya lalu jalankan petunjuk pelatih, saran pengurus PJSI dan petunjuk KONI Jabar. Pasti semua Insya Allah berjalan lancar. Itulah yang saya lakukan sehari-harinya,” pungkas. Joel
Data Prestasi :
2008
– PON XVII Kalimantan
(perunggu) -45kg
– Kartika Cup I :
Senior -45kg (perunggu)
Junior -45kg (emas)
2009
– Kartika Cup II :
Senior & Junior -45kg (emas)
– The South East Asia Judo
Championship, Laos -45kg
(perunggu)
– Sea Games Laos (Peserta)
2010
– Kartika Cup III :
Senior & Junior -45kg (emas)
Beregu (perunggu)
– Kejurnas Senior -45kg (emas)
– Asian Youth and Junior Judo
Championships -48kg
(Peringkat 5)
2011
– Hongkong International Judo
Tournament -45kg (emas)
– Kartika Cup IV -45kg (emas)
– Sea Games Jakarta -45kg
(perak)
2013
– Kejurnas Wismoyo Cup VIII
-45kg (emas)
– Sea Games Myanmar -45kg
(perunggu)
2014
– Trisakti Open Judo
Championships -48kg (emas)
– Singapore Judo Championships
-48kg (emas)
– Porda XII Kab.Bekasi -45kg :
Perorangan (emas)
Beregu (perunggu)
– Kejurnas Senior -45kg (emas)
2015
– Kejurnas & Babak Kualifikasi
Prapon XIX 2016, -45kg (emas)
2016
– PON XIX Jawa Barat -45kg
Perorangan & Beregu (emas)
– Jigoro Kano Memorial Judo
Championships Malaysia -48kg
(perak)
2017
– Bali Open -48kg (emas)
2). Wismoyo Cup International Judo
Tournament -48kg (emas)
2018
– Porda XIII Kab. Bogor Jawa
Barat -48kg (emas)
2019
– Kejurnas senior, junior, dan Kata
-48kg (emas)
– Kartika Cup Yogyakarta, -48kg (perak).