BANDUNG, PelitaJabar – Batik, merupakan salah satu karya seni bangsa Indonesia yang dikenal seantero dunia. Bahkan, Pemerintah mengabadikannya setiap tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Sebagai apresiasi terhadap seni budaya, ada baiknya kita kembali mengingat batik. Karena banyak yang tidak tahu, di setiap motif batik punya cerita.
“Batik itu unik. Setiap helai pembuatan kain batik selalu punya cerita atau filosofinya sendiri,” jelas Cahyani, guru jurusan kriya kreatif batik dan tekstil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 14 Bandung Rabu (2/10).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, filosofi Batik Truntung yang dipakainya, menceritakan tentang kerinduan ratu akan rajanya karena ditinggal perang.
“Itu terlihat dari banyak titik-titik yang ada di motifnya,” tambah Cahyani.
Dia mengajak para siswa untuk melestarikan budaya leluhur, salah satunya dengan mengenakan batik.
“Batik itu sudah ada dari zaman dulu. Kalau kita sebagai anak muda enggak bisa melestarikan, nanti bisa punah,” pungkasnya.
Dimintai komentarnya, Eris Lesmana dengan perkembangan yang semakin canggih, tak hanya orangtua, batik banyak dipakai kalangan milenial.
“Sesuai perkembangan zaman, motif batik banyak mengalami kemajuan. Ada yang memang untuk orang tua dan anak muda, warnanya pun variatif,” kata Eris.
Sementara, Hendra Guntara, Ketua DPD KNPI Kota Bandung mengungkapkan, sejak pengukuhan batik menjadi warisan budaya Indonesia 2 Oktober 2009, perkembangan batik di Indonesia makin pesat.
Menurutnya, berbagai macam batik dengan motif-motif baru serta corak yang lebih menarik semakin menambah kekayaan batik itu sendiri. Bahkan, daya cipta batik di berbagai daerah di penjuru nusantara pun terus mengalami perkembangan.
“Sebagai orang Indonesia, sudah sepatutnya kita berbangga memiliki dan mengenakan batik, apalagi jika kita berhasil memperkenalkannya pada komunitas internasional. Selamat Hari Batik Nasional,” pungkas Hegun, sapaan akrabnya. Mal
Foto : Fauzan Kesuma/Disdik Jabar