BANDUNG, PelitaJabar – Sehari setelah penandatanganan Nota Kesepahaman, Ketua Umum Dharma Pertiwi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty) Andika Perkasa meninjau keluarga-keluarga berisiko stunting di Markas Komando Distrik Militer 0618/BS Kota Bandung.
Diawali pelayanan kontrasepsi Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP), kegiatan yang diketuai dr. Arief S. ini berhasil melayani sebanyak 85 akseptor MOW dan tiga akseptor MOP.
Dilanjutkan dengan interaksi Ibu Hamil, Menyusui, dan Baduta seputar optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam upaya pencegahan stunting.
Acara turut dimeriahkan dengan demo masak oleh Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Hetty bersama dengan Atalia dan Mia Kunto menyuguhkan menu-menu masakan sehat untuk mencegah stunting.
‘Makanan sederhana dan alami yang tersedia di sekitar kita sudah cukup untuk penuhi gizi seimbang selama 1000 Hari Pertama Kehidupan,’ papar Atalia Ridwan Kamil.
Dia berharap agenda serupa diadopsi oleh Pemerintah Daerah di Jawa Barat.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Wahidin mengatakan, kolaborasi BKKBN dengan TNI merupakan strategi yang tepat dalam rangka pencapaian target Jabar Zero New Stunting.
‘Sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat yakni Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Kolaborasi, menjadi kata kunci dalam kegiatan ini. Saya yakin strategi kolaborasi ini akan berhasil sebab TNI sendiri memiliki jajaran yang luas seperti Babinsa,’ ucapnya.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Barat sedikit di atas angka rata-rata nasional, yakni mencapai angka 24,5 persen. ***