JAKARTA, PelitaJabar – Tokoh muda Indonesia bernama Ronaldus Asto Dadut sejak dulu menolak praktik human traficking, dalam bentuk pengiriman TKI. Karena itu, pemuda asal NTT ini menjadi inspirasi bagi para pemuda lain didaerahnya.
Asto merupakan pemenang Satu Indonesia Awards di bidang kesehatan tahun 2017 lalu. Asto yang berasal dari Tambolaka, kabupaten Sumba Barat Daya, ini tergerak berkontribusi memutus rantai tragedi akibat perdagangan manusia di kampung halamannya.
Seperti diketahui, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kantong pekerja migran dari Indonesia. Tapi, dia tak mengira nasib mereka begitu buruk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suatu hari, pada 2014, semasa Asto kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, dia diminta seorang dosen dari Kampus Unwira Kupang, untuk menjemput korban human trafficking yang telah disekap selama 3 bulan.
“Saya kaget ada 15 korban, kebanyakan perempuan, dalam keadaan depresi dan tidak terurus. Pada tahun itu juga, saya bersama teman-teman mendirikan Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Sumba,” papar Asto saat mengisi Safari Jurnalistik PWI bekerjasama dengan PT. Astra International Rabu (4/11/2020).
Ke depan, pria berusia 25 tahun ini ingin mendirikan rumah singgah bagi anak-anak di Nusa Tenggara Timur, dia berharap dukungan dari pemerintah agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.
Sementara Pendiri Kapanlagi Group, Steve Christian menjelaskan tantangan media di era disrupsi sekarang ini. Media tidak hanya dituntut cepat dan tepat, tapi juga kreatif, sebab ada banyak pesaing yang memanfaatkan berbagai platform.
“Isi konten harus menarik agar bisa bertahan, hal ini sangat menentukan apalagi di era disrupsi,” jelas Steve yang juga CEO Kapanlagi Group.
Steve mencontohkan Kapanlagi Group bertahan beberapa tahun hasil dari kreatifitas untuk menghasilkan konten yang menarik dan tidak kalah dari pesaing.
Ketum PWI Pusat, Atal S. Depari merasakan kebahagiaannya sebab Safari Jurnalistik PWI dari pertama hingga ketiga selalu menghadirkan para legenda media, seperti Dahlan Iskan, Bos Kumparan, Budiono Darsono dan terakhir CEO Kapanlagi Group.
“Semoga akan ada Safari Jurnalistik keempat dengan menghadirkan pembicara yang terus bisa menginspirasi,” pungkasnya. Rls