Tolak Human Traficking, Pemuda NTT Ini Dirikan J-RUK Sumba

- Penulis

Kamis, 5 November 2020 - 09:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, PelitaJabar – Tokoh muda Indonesia bernama Ronaldus Asto Dadut sejak dulu menolak praktik human traficking, dalam bentuk pengiriman TKI. Karena itu, pemuda asal NTT ini menjadi inspirasi bagi para pemuda lain didaerahnya.

Asto merupakan pemenang Satu Indonesia Awards di bidang kesehatan tahun 2017 lalu. Asto yang berasal dari Tambolaka, kabupaten Sumba Barat Daya, ini tergerak berkontribusi memutus rantai tragedi akibat perdagangan manusia di kampung halamannya.

Seperti diketahui, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kantong pekerja migran dari Indonesia. Tapi, dia tak mengira nasib mereka begitu buruk.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suatu hari, pada 2014, semasa Asto kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, dia diminta seorang dosen dari Kampus Unwira Kupang, untuk menjemput korban human trafficking yang telah disekap selama 3 bulan.

“Saya kaget ada 15 korban, kebanyakan perempuan, dalam keadaan depresi dan tidak terurus. Pada tahun itu juga, saya bersama teman-teman mendirikan Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Sumba,” papar Asto saat mengisi Safari Jurnalistik PWI bekerjasama dengan  PT. Astra International Rabu (4/11/2020).

Ke depan, pria berusia 25 tahun ini ingin mendirikan rumah singgah bagi anak-anak di Nusa Tenggara Timur, dia berharap dukungan dari pemerintah agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.

Sementara Pendiri Kapanlagi Group, Steve Christian menjelaskan tantangan media di era disrupsi sekarang ini. Media tidak hanya dituntut cepat dan tepat, tapi juga kreatif, sebab ada banyak pesaing yang memanfaatkan berbagai platform.

“Isi konten harus menarik agar bisa bertahan, hal ini sangat menentukan apalagi di era disrupsi,” jelas Steve yang juga CEO Kapanlagi Group.

Steve mencontohkan Kapanlagi Group bertahan beberapa tahun hasil dari kreatifitas untuk menghasilkan konten yang menarik dan tidak kalah dari pesaing.

Ketum PWI Pusat, Atal S. Depari merasakan kebahagiaannya sebab Safari Jurnalistik PWI dari pertama hingga ketiga selalu menghadirkan para legenda media, seperti Dahlan Iskan, Bos Kumparan, Budiono Darsono dan terakhir CEO Kapanlagi Group.

“Semoga akan ada Safari Jurnalistik keempat dengan menghadirkan pembicara yang terus bisa menginspirasi,” pungkasnya. Rls

Komentari

Berita Terkait

Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar
Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi
Warga Sekitar SDN Guruminda Minta Komisi IV Turun Tangan
ASEAN-India Artist Jadi Ajang Kerjasama Kreatif Industri Film
Panen Raya Toni Serahkan Satu Ton Benih Padi Unggul
Penduduk Non Permanen Bertambah Layanan Publik Meningkat
Bupati Minta Jadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup
Lebaran Usai Kini Saatnya Jaga Kesehatan Mobil, Berikut Tipsnya

Berita Terkait

Minggu, 13 April 2025 - 17:46 WIB

Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar

Sabtu, 12 April 2025 - 14:53 WIB

Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi

Sabtu, 12 April 2025 - 12:31 WIB

Warga Sekitar SDN Guruminda Minta Komisi IV Turun Tangan

Sabtu, 12 April 2025 - 11:57 WIB

ASEAN-India Artist Jadi Ajang Kerjasama Kreatif Industri Film

Sabtu, 12 April 2025 - 11:42 WIB

Panen Raya Toni Serahkan Satu Ton Benih Padi Unggul

Berita Terbaru

FEATURED

Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar

Minggu, 13 Apr 2025 - 17:46 WIB

FEATURED

Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi

Sabtu, 12 Apr 2025 - 14:53 WIB

FEATURED

Warga Sekitar SDN Guruminda Minta Komisi IV Turun Tangan

Sabtu, 12 Apr 2025 - 12:31 WIB

FEATURED

ASEAN-India Artist Jadi Ajang Kerjasama Kreatif Industri Film

Sabtu, 12 Apr 2025 - 11:57 WIB

FEATURED

Panen Raya Toni Serahkan Satu Ton Benih Padi Unggul

Sabtu, 12 Apr 2025 - 11:42 WIB