Turun 56,9 Persen, Anggota IDAI diminta Lanjutkan Imunisasi

- Penulis

Senin, 20 September 2021 - 18:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Di tengah pandemi Covid-19, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengalami penurunan cakupan imunisasi signifikan yaitu sebesar 56,9 persen.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat imunisasi dasar yang lengkap berperan memberi perlindungan anak dari risiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

Menyikapi itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan pemutakhiran Rekomendasi Pelayanan Imunisasi Rutin Anak pada Masa Pandemi Covid-19 pada 27 Juli 2021 lalu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Semua anggota IDAI di daerah PPKM, diminta kembali melanjutkan layanan imunisasi, terutama imunisasi kejar secara simultan.

GlaxoSmithKline (GSK) sebagai perusahaan perawatan kesehatan global, berupaya membantu masyarakat berbuat lebih banyak.

“Di masa pandemi seperti saat ini, penting untuk terus melakukan edukasi mengenai pentingnya imunisasi serta meyakinkan parents untuk memberikan imunisasi kepada anak-anaknya dengan tetap memperhatikan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),” ujar dr. Deliana Permatasari, GSK Vaccine Medical Director.

Terkait PPI, Kementerian Kesehatan dan IDAI mengeluarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi, yakni Empat panduan, prinsip jaga jarak fisik, pemberlakuan sistem triase, (memisahkan anak yang imunisasi dengan anak yang berobat karena sakit), pengaturan jam kedatangan untuk mencegah kerumunan pasien, dan sosialisasi bagi orang tua dan anak untuk menjalankan perilaku hidup sesuai prokes.

“Memberikan imunisasi lengkap pada bayi dan anak tidak hanya melindungi si anak dari penyakit tertentu, tetapi juga membantu kekebalan komunitas (herd immunity). Semakin banyak jumlah anak yang diimunisasi, semakin tinggi pula cakupan imunisasi sehingga anak-anak yang tidak mendapat imunisasi akan tetap terlindungi,” pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Tiket Diskon 30 Persen Tembus 1,1 Juta Ini Pilihan KA Ekonomi
Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas
BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung
Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting
Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda
Karena Jabar Prevalensi Stunting Nasional di Bawah 20 Persen
POBSI Jabar Tetapkan BK Porprov Biliar di Kota Bandung
Teknologi Biodigester Bikin Sampah di Gedebage Mencair

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:24 WIB

Tiket Diskon 30 Persen Tembus 1,1 Juta Ini Pilihan KA Ekonomi

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:53 WIB

Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:50 WIB

BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:28 WIB

Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:12 WIB

Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda

Berita Terbaru

FEATURED

Tiket Diskon 30 Persen Tembus 1,1 Juta Ini Pilihan KA Ekonomi

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:24 WIB

FEATURED

Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:53 WIB

FEATURED

BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung

Rabu, 18 Jun 2025 - 17:50 WIB

FEATURED

Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting

Rabu, 18 Jun 2025 - 14:28 WIB

FEATURED

Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda

Rabu, 18 Jun 2025 - 13:12 WIB