BANDUNG, PelitaJabar – Terus mendapat dukungan demi sebuah perubahan, membuat Yadi Sofyan buka suara.
Dengan mantap atlet Nasional Cabang Olahraga Catur ini menyatakan dirinya siap maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum NPCI Kota Bandung periode 2024 hingga 2029 mendatang.
“Saya tidak boleh bungkam untuk sebuah perubahan yang demokrasi. Keinginan para teman-teman atlet harus saya tangkap dan salurkan dalam hajat Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) NPCI Kota Bandung Kamis ini (18/1/2024) ini. Insya Allah saya siap maju. Mohon doanya,” tegasnya yang lebih akrab dipanggil Kang Yadi ini, kepada wartawan Selasa (16/1/2024).
Sekretaris Umum National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kota Bandung ini adalah pecatur disabilitas netra kelas dunia.
Mulai level Peparnas, ASEAN Paragames hingga Asian Paragames sudah “dimakan” Kang Yadi dengan raihan prestasi luar biasa.
Apa yang tidak diperolehnya pada dunia catur yang memang sudah dikenalnya sejak di sekolah dasar dulu. Semua asam garamnya sudah dirasakan Yadi.
Terkait pelaksanaan Musorkot NPCI Kota Bandung, Kang Yadi mengatakan, Musorkot adalah moment yang sangat demokratis untuk menampung semua aspirasi dari seluruh anggota NPCI.
“Sebagai Sekum, akan saya ajak semua rekan, semua stake holder untuk menyelenggarakan Musorkot sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya dengan berpedoman pada AD/ART NPCI,” katanya.
Saat ini, sebagian atlet NPCI Kota Bandung sangat menginginkan adanya perubahan.
Oleh karena itu Kang Yadi berharap Musorkot bisa berlangsung sejujur-jujurnya dan hak atlet tidak boleh dihalangi oleh apapun, apalagi adanya intimidasi dan intervensi.
“Aspirasi atlet harus sesuai dengan hati nurani. Soal perubahan, intinya NPCI itu harus dipimpin oleh yang pro disabilitas, sebab NPCI itu adalah rumah disabilitas,”ucap Kang Yadi.
Menurutnya, apapun kebijakan itu sebisa mungkin dipegang disabilitas. Dan ketua umum sebagai nakhoda tentunya harus arif bijaksana. Dan mampu menampung semua aspirasi baik dari pengurus maupun dari atlet.
Pencalonan dirinya sebagai ketua NPCI Kota Bandung, semua ada mekanisme.
Misalnya penunjukan Bakal Calon (Balon) yang sudah ditetapkan ada di Musorkot.
“Seandainya saya dipercaya atlet untuk maju dalam konstelasi Ketua NPCI Kota Bandung, saya tidak boleh bilang tidak karena saya atlet disabilitas,” ujarnya.
Intinya, kalau dirinya dikasih amanah dan kepercayaan tentu akan di jalankan sebaik-baiknya.
“Aspirasi atlet tidak boleh dibungkam. Kalau atlet menunjuk siapa pun dalam Musorkot, termasuk saya misalnya, saya harus siap,” bebernya.
Jika pada garis finish Musorkot memunculkan dirinya sebagai ketua baru, satu hal yang akan segera dilakukannya adalah merombak kepengurusan.
“Saya akan memprioritaskan disabilitas. Disamping tentunya ada juga pengurus non-disabilitas. Mereka akan saya tempatkan sesuai dengan keahliannya,” ungkap Kang Yadi.
Yang disabilitas dan non disabilitas, akan mendapat perlakuan sama secara proprosional dan profesional.
“Cuma, maaf. Pengurus disabilitas akan mayoritas dibanding non disabilitas. Tidak seperti saat ini dimana non-disabilitas lebih mayoritas duduk di kepengurusan.
Seperti diketahui, di ASEAN Paragames di Solo tahun 2023 mendapat 2 emas.
Lantas di ASEAN Paragames Kamboja mendapat 3 emas dan 1 perak.
Terakhir di Asian Paragames di Ghuan Zou, China Yadi memperoleh 1 emas dan 1 perunggu.
Lewat catur pula, Yadi telah melangkah ke Istana Presiden sebanyak 3 kali, guna menerima bonus. Sekaligus bertemu dengan 2 presiden masing-masing Soesilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Dengan segudang prestasi, sangat pantas untuk.memimpin NPCI Kota Bandung, dengan harapan prestasi NPCI Kota Bandung juga cemerlang.
Siapkan atlet untuk perubahan.? Lanjutkan Kang Yadi. Joel