BANDUNG, PelitaJabar – Cara melatihnya sangat berbeda dengan cabang olahraga lain.
Bagi pelatih cabang olahraga (Cabor) angkat berat seperti Usdi Permana, menjadi seorang pelatih tidak melulu harus melatih, memberi intruksi, berkeringat lalu semua berakhir pada porsi masing-masing. Bukan. Bukan begitu.
Betul jika pelatih adalah seseorang yang bertugas mempersiapkan fisik dan mental olahragawan atau atlet.
“Dari dulu sejak terjun menjadi pelatih angkat berat saya sudah mantapkan hati kalau menjadi pelatih yang paling utama adalah membuat nyaman bathin dan suasana hati atlet. Itu pertama yang harus saya lakukan,” kata Usdi kepada PJ Minggu 17 September 2023.
Pelatih angkat berat bertangan dingin ini menyebutkan, kunci untuk membuat suasana bathin dan hati atlet baik adalah dengan menempatkan diri sebagai bapak, kakak, atau adik ditengah-tengah atlet yang dilatih.
“Itu kata kuncinya. Kalau hanya sekedar bertindak sebagai pelatih, biasanya pasti selalu ada “jarak” antara diri pelatih dan atlet. Jadi tempatkan diri kita (Pelatih) sebagai bapak, kakak atau adik sekali pun, sehingga suasana kekeluargaan itu bisa di dapatkan di tim. Alhamdulillah, ini saya terapkan pada tim angkat berat Pelatda Peparnas XVI Jabar,” ucap Usdi.
Seperti diketahui, sebagian besar pelatih merupakan bekas atlet.
Pelatih mengatur taktik, strategi, pelatihan fisik dan menyediakan dukungan lainnya termasuk mental atlet.
Seperti satu keluarga yang harus dibentuk rukun dan harmonis begitulah gaya Usdi dalam melatih, sehingga komunikasi antara pelatih dan atlet dapat dibangun positif.
Terkait latihan di Pelatda Peparnas yang baru berjalan hampir 2 bulan ini, Usdi menyebutkan berjalan lancar tanpa hambatan apa-apa.
“Allhamdulillah persiapan sampai bulan september ini, perkembangan atlet cukup bagus. Suasana bathin dan hati si atlet nya kondusif. Semua pàda Heppy,”ujar Usdi.
Dikatakan, persiapan sampai minggu ini lebih banyak kepada teknik angkatan.
Pada evaluasi dan tes bulanan hasil nya pun banyak peningkatan pada angkatan para atlet.
Saat ini, Usdi yang juga pelatih senior tim angkat berat PON XXI Jabar, tengah mempersiapkan 4 lifter putri dan 7 lifter putra di Pelatda Peparnas.
Keempat lifter putri itu adalah Siti Sholeha kelas 41 kg, Euis Fitri N kelas 55 kg, Dina Mariana kelas 79 kg serta Ratna Dewi kelas 86+ kg.
Lifter putra masing-masing Koko Suprianto kelas 49 kg, Tamim Prasetio kelas 54 kg, Ahmad Hidayat kelas 59 kg, Wawa Gunawan kelas 65 kg, Tarmidi kelas 80 kg, Muhàmad Taufik kelas 97 kg, Ilham Wahyudi kelas.107+ kg
“Nama-nama yang saya sebut diatas adalah tim Pelatda lapis pertama. Untuk keduanya ada nama lifter Apri kelas 61kg, Hilman kelas 49 kg dan Agus Pandu kelas 105 kg,” jelas Usdi.
Selama Pelatda Peparnas awal Agustus 2023 lalu, Usdi yang mengantar tim angkat berat PON dan Peparnas Jawa Barat Juara Umum di Papua tahun 2021 lalu itu, berjalan sesuai dengan program yang telah dibuatmya.
“Semua lancar, terpola dan sesuai program yang kami tim pelatih konsep. Dan tidak menemukan kendala,” terang Usdi.
Dirinya justru menyampaikan terimakasih karena dukungan dari NPCI Jawa Barat yang sangat luar biasa selama Pelatda berlangsung.
“Mulai dari penginapan atlet di hotel yang mewah, makan, vitamin dan minuman sangat terpenuhi. Saya harus sampailan terimakasih ke pak Ketua NPCI Jabar. Nuhun Kang Supri,” ucap Usdi.
Disinggung soal masih diberlakukannya degradasi dan promosi, dan akan dilaksanakannya tes dan seleksi, Usdi menegaskan bahwa degradasi mungkin gak ada atau belum di angkat berat.
“Kalau kita Allhamdullah tidak perlu degradasi. Kita latihan ada lapisan timnya. Dan selalu latihan bersama. Tim sekarang yang terdiri dari 50 persen senior dan 50 persen yunior selalu mengalami peningkatan dalam latihan,” papar Usdi.
Beberapa nama lifter Pelatda Peparnas XVII Sumut-Aceh 2024 yang masih menjadi andalan Jawa Barat diantaranya Tamim kelas 54 kg, Tarmidi kelas 80 kg, Ahmad Hidayat kelas 59 kg, Wawa Gunawan 65 kg, Tarmidi kelas 80 kg, Muhammad Taufik kelas 97 kg dan Ilham Wahyudi +107 kg.
Beberapa nama lifter Pelatda Peparnas XVII Sumut-Aceh 2024 yang masih menjadi andalan Jawa Barat diantaranya Tamim kelas 54 kg, Tarmidi kelas 80 kg, Ahmad Hidayat kelas 59 kg, dan Ilhàm Wahyudi kelas 105+ kg di putra serta Siti Sholeha kelas 41 kg.
Ada juga Euis Fitri kelas 55kg, Dina Mariana kelas 79 kg di bagian putri.
“Ini belum termasul atlet kita yang sedang berada di pondok Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) seperti Nur Irmansyah 49 kg, Andika Eka kelas 88 kg dan Sebrionik kelas 61kg,” pungkasnya. Joel