BANDUNG, PelitaJabar -Walau pandemi, pengajian rutin ibu-ibu Majelis Taklim Dewan Keluarga Masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung tetap berjalan dengan protokol kesehatan.
Kegiatan diisi oleh Dr. KH. Aang Ridwan, M.Ag Sabtu, (13/02/2021) membahas tentang Indikasi Mukmin. Ketua Jurusan KPI UIN Bandung ini menjelaskan makna QS. Al An’am ayat 82.
Menurutnya jika ingin hidup kita aman, tenang, tentram dan dalam naungan taufiq Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala rumusnya ada dua.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pertama, kita harus beriman kepada Allah, kedua, imannya harus steril, jangan dicampuradukkan dengan kedzaliman, kefasikan, kemunafikan, kemubadziran, dan kemusyrikan maupun kekufuran,” bebernya.
Ustad Aang juga menjelaskan alasan mengapa shalat kita masih belum benar.
“Shalat kita tidak benar karena kesombongan kita terhadap kematian. Padahal kematian tidak melulu terkait dengan usia. Kematian itu kadang tidak melulu berhubung dengan penyakit. Dan kematian tidak bisa dilogikakan dengan logika apapun,” ungkapnya.
Menurutnya, jika shalat kita ingin khusyu’ dan berkualitas, hadirkan dalam diri kita seolah-olah shalat yang kita kerjakan hari ini adalah shalat yang terakhir.
Sementara, Ketua DKM Ikomah, Drs. H. A. Bachrun Rifa’i, M.Ag memastikan, pengajian Majelis taklim di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini dilaksanakan secara minimal dengan Penerapan prokes ketat guna menghindari penyebaran covid-19.
“DKM Ikomah terus berkoordinasi dengan gugus tugas UIN terkait kegiatan ibadah di masjid termasuk majelis taklim. Salah satunya dengan melaksanakan prokes 3M dan memperpendek durasi kegiatan pengajian” pungkasnya didampingi ketua Majelis Taklim Dra. Hj. Nia Kurniati, Minggu (14/02/2021). Mal