GARUT, PelitaJabar – Nama Euis Ida Wartiah belakangan ini terus menjadi perbincangan berbagai kalangan.
Viralnya video menghiasi jagat maya atas ucapan “Sok Nangis Sing Sae” yang dilontarkan Euis ida Wartiah selaku Ketua DPRD Garut dan juga Ketua DPD Partai Golkar, dinilai merendahkan para guru honorer saat berunjuk rasa memperjuangkan nasibnya.
Akibat ucapannya, berujung cemoohan publik, tidak hanya kalangan intelektual namun komentar pedas para netizen dan warganet merujak habis habisan di media sosial.
Tak hanya itu, juga memicu kemarahan ratusan para guru yang ikut aksi dari pagi hingga larut malam.
Ucapannya itu pun diduga menjadi sumber kisruh aksi unjuk rasa.
Pasca peristiwa tersebut, guru pengunjung rasa yang tergabung dalam Forum Guru Honorer dan Karyawan (FAGAR) Garut berencana melaporkan ke DPP Partai Golkar melalui mahkamah Partai. Tak hanya itu, Fagar juga akan melaporkan ke Komnas Ham.
Sebelumnya, beberapa catatan yang terangkum pelitajabar.com terkait rekam jejak kontroversial perilaku Euis Ida Wartiah ramai diperbincangkan.
Diantaranya perseteruan dengan anggota DPRD Garut saat rapat kerja. Situasi memanas, Ketua DPRD membanting mikropone. Kejadian itu terekam dalam video berdurasi pendek dan sempat viral.
Jauh sebelum peristiwa tersebut. Fakta lain, terkait dugaan tindak pidana korupsi ditubuh DPRD Garut, lagi lagi Euis Ida mengungkapkan, kasus BOP dan Pokir DPRD saat itu tengah ditangani Kejaksaan Negeri Garut adalah ulah oknum yang tengah mengobok-obok.
Wanita berhijab ini juga mendapatkan cemoohan dari pengunjuk rasa pasar limbangan beberapa waktu lalu. Dimana pada saat pengunjung rasa menggeruduk ke DPRD Garut, justru Euis Ida menghindar dan naik ke mobilnya sambil melontarkan”Saya ada perlu untuk membelikan susu anak”.
Terlepas perilaku kontroversinya, Euis Ida Wartiah kini melenggang ke Gedung DPRD Propinsi Jawa Barat. Naiknya Karir dia menjadi anggota DPRD Propinsi periode 2024-2029 itu karena ia berhasil pada Pileg di 2024 lalu.
Menurut Ridwan Arif, koordinator Fakta Petaka, perilaku dan etika Euis Ida diharapkan berubah.
“Sebagai wakil rakyat dari Garut, tentu kita berharap atitude Euis Ida dapat beradaptasi dengan baik dan jangan membuat ulah yang merugikan nama Garut dan juga lembaga DPRD Jabar,” kata Ridwan Minggu (23/06/2024).
Pemerhati kebijakan tata kelola anggaran ini menyarankan agar Partai Golkar tegas kepada kadernya.
Dia menengarai, kasus tata kelola anggaran yang terjadi di DPRD Garut atas dugaan penyalahgunaan anggaran BOP Reses dan Pokir, tak terbawa di DPRD propinsi Jawa Barat.
“Partai kan ada mekanisme sanksi, selain itu juga kan bisa ada fakta integritas. Dari rekam Jejak tersebut disarankan agar lebih memperketat pengawasan kepada anggotanya ,” pungkasnya. Jang