BANDUNG, PelitaJabar – Banyak lukisan yang dipamerakan Sanggar Olah Seni Bandung. Namun bagi Katrina, warga negara Australia, corak batik menarik perhatiannya.
Dia menatap satu persatu lukisan yang ada dan sekali ia mengangguk saat dijelaskan mengenai makna dari beberapa lukisan.
“Pameran ini hebat, menarik sekali dan sangat bervariasi. Ada banyak lukisan dan bukan hanya itu, ada karya-karya lain juga seperti tiga dimensi ini,” ujar Katrina disela pameran Self Potrait 2 di Bandung Art Month (BAM) 6, Minggu 20 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baginya, tak ada kata lain yang bisa menggambarkan semuanya selain luar biasa. Dirinya mengaku berkesan pada karya Hasan bergambar wajah bercorak batik.
“Gambar wajahnya mungkin tidak jelas. Tapi itu sepertinya ingin menunjukkan, orang dalam gambar tersebut banyak pikiran. Kadang memang manusia itu tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam diri seseorang karena ada wajah di depannya,” ungkapnya.
Kurator Pameran, Rizki Luthfi Wiguna menjelaskan, Self Potrait 2 menjadi pembuka dari serangkaian acara BAM 6. Tema yang diusung kali ini adalah kehadiran wajah.
“Ada 150 karya yang hadir pada pameran kali ini dengan berbagai permasalahan dan ide yang nampak dari raut wajah karyanya, entah permasalahan personal atau menceritakan hal yang di luar dirinya,” ucap Rizki.
Ia mengatakan, dari 150 karya di pameran Self Potrait 2 ada empat kecenderungan yang menjadi pembeda karya-karya lainnya. Salah satunya memperlihatkan identitas secara utuh tanpa ada beban apapun. Entah itu ketampanan, kecantikan, atau merekam dirinya sebagai dokumentasi pribadi.
Selain itu, karya yang memperlihatkan kecenderungan berbagai teknik dan cara memvisualisasikan wajahnya, tapi tidak menghilangkan identitas wajahnya secara utuh.
Ketua Bandung Connex, Rifky Goro Effendy menuturkan, tema besar yang diusung dalam BAM 6 kali ini adalah ‘Menang’.
“Sebab kita sudah melewati masa Covid-19 dan tidak ada lagi pembatasan, jadi itu sebuah kemenangan dari masyarakat menghadapi Covid-19. Masyarakat kembali sustainable dari segi ekonomi budaya. Kesenian pun bisa menjadi marak pascapandemi ini,” aku Goro.
BAM juga digelar di 45 tempat, di antaranya Selasar Sunaryo, Grey Art Gallery, Nu Art, dan ada beberapa lokasi lain yang jumlahnya akan terus bertambah setelah pembukaan.
Dalam BAM 6, seni yang dipertunjukkan kebanyakan berupa seni rupa seperti lukisan, patung, keramik, dan kriya. Ada pula workshop crochet di dalam rangkaian ini.
Pembukaan BAM 6 dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin.