SUKABUMI, PelitaJabar – Pemda Provinsi Jawa Barat sangat berhati – hati menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka SMA/SMK di Kota Sukabumi yang telah dinyatakan zona hijau COVID-19. Hal itu diperlukan untuk meminimalisasi risiko penularan virus di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, SMA/SMK di Kota Sukabumi menjadi pilot project KBM di sekolah memang daerahnya sudah dinyatakan zona hijau COVID-19.
“Sekolah di Sukabumi jadi piloting yang melakukan KBM di sekolah,” ucap Dedi saat meninjau kesiapan KBM tatap muka langsung di SMAN 4, Jumat (03/07/2020).
Menurutnya, sekolah yang diizinkan menggelar KBM di kelas hanya mayoritas muridnya berasal dari Kota Sukabumi. Jika sekolahnya ternyata sebagian besar dari luar Kota Sukabumi, misalnya Kabupaten Sukabumi yang masih zona biru, maka tetap tidak diizinkan.
Dari total 39 SMA dan SMK yang terdiri dari 9 berstatus Sekolah Negeri dan 30 Sekolah Swasta, tidak semua akan memulai KBM di sekolah.
“Akan dirapatkan, sekolah -sekolah mana saja yang bisa memulai KBM, dan nanti tim gugus tugas COVID-19 tingkat Kota akan melakukan cek atas kesiapan sekolah” tuturnya.
Secara teknis akan ada pembagian waktu KBM di sekolah untuk tetap menjaga jarak. Pembelajaran diatur sedemian rupa sehingga hanya ada 18 orang per kelas serta diberlakukan pembagian jadwal per Pekan
Disdik Provinsi Jabar melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V telah menyiapkan Tim Satgas Pembukaan Sekolah untuk mengawasi pelaksanaan KBM di sekolah. Satgas diisi para pengawas sekolah.
“Kami akan melakukan pengecekan berkali-kali karena kami sangat memperhitungkan risikonya. Semua instrumen check list-nya sudah kami siapkan dan akan dilakukan oleh pengawas,” ujar Kepala Kacadisdikwil V Nonong Winarni. Rls