KABUPATEN CIANJUR, PelitaJabar — Berdasarkan data, wirausaha baru yang telah dilatih oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat sejak 2015-2018 mencapai sekira 3.200 petani atau pelaku usaha.
Karena itu, Jawa Barat saat ini ingin meningkatkan bidang pertanian di daerah seiring perkembangan zaman. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penduduk serta banyaknya lahan yang digunakan nonpertanian.
“Makanya langkah ke depan yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan produktivitas lahan pertanian,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa saat membuka Pelatihan Pemantapan Kewirausahaan bagi Petani dan Peninjauan Pameran Hasil Usaha Para Wirausaha Baru (WUB), serta Gelar Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Aula Balai Pelatihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Bojong Picung, Cianjur, Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, langkah pertama meningkatkan produktivitas adalah kesediaan air sepanjang waktu.
Saat ini, pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat tengah dalam proses membangun enam waduk. Diharapkan indeks panen yang biasanya dua kali dalam setahun, menjadi tiga kali.
“Walaupun ada penurunan luas lahan padi ataupun hortikultura tetapi produktivitas per hektar ton meningkat. Yang sebelumnya 5 ton per hektar, sekarang mendekati 6,5 ton pada musim panen,” tutur Iwa.
Kedua, lanjut Iwa, adalah penggunaan air yang cukup dan juga pupuk yang tepat. Ketiga pemeliharaan, lalu melakukan peningkatan pengetahuan petani soal bercocok tanam yang tepat. Langkah terakhir merujuk penurunan jumlah petani, maka petani yang ada saat ini harus dipertahankan dan dibekali dengan wawasan kewirausahaan.
“Petani pun harus diupayakan mempunyai pengetahuan entrepreneur atau wirausaha baru,” ucapnya.
Dikatakan, setelah evaluasi, dari 90 orang ternyata yang tadinya hanya dikerjakan sendiri, dipasarkan sendiri dan lain sebagainya sekarang sudah mempunyai tenaga kerja.
“Serta sudah ada peningkatan dari sisi kemasan dan sisi penjualan,” tambahnya.
Iwa juga mengatakan Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan pasar, khususnya lewat digitalisasi marketing bekerja sama dengan marketplace dan pihak terkait seperti blibli.com dan Bukalapak.
Dengan dukungan kebijakan dari Pemdaprov Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sebesar 5,64 persen menjadi yang tertinggi di Indonesia. Sedangkan inflasi dapat dijaga dalam kondisi wajar yakni sebesar 3 persen.
Data menunjukkan terjadi penurunan angka kemiskinan pada 2017-2018 dari 8,7 persen menjadi 7,3 persen atau terjadi penurunan hampir 0,8 persen.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Hendi J melaporkan jumlah peserta selama pelatihan selama lima hari adalah 90 orang.
Peserta berasal dari berbagai Kabupaten di Jabar diantaranya Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Garut dan Kabupaten Bandung. Mal