BANDUNG, PelitaJabar – Bersama Alita Praya Mitra (Alita), PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menghadirkan solusi deteksi dini penyakit stroke bernama JAGATARA (Jiwa Raga Sehat Sejahtera).
Fokus pada deteksi dini stroke, platform digital ini menjadi pilar penting guna pencegahan dini stroke terutama bagi penderita jantung, diabetes dan hipertensi.
Melalui JAGATARA, aksesibilitas kesehatan masyarakat bisa ditingkatkan secara signifikan. Pengguna tidak hanya memiliki akses ke informasi kesehatan mereka sendiri, tetapi juga mendapatkan kemudahan akses ke layanan kesehatan yang lebih luas serta #JadiLebihBaik.
Peluncuran program ini dapat terwujud berkat partisipasi dan dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Pemerintah Daerah, Mitra Penyedia Fasilitas Kesehatan dan lainnya.
Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto bersama Direktur RSUD Jati Padang, dr. Siti Ainun Dwiyanti, disaksikan Direktur Utama Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid menyerahkan perangkat JAGATARA kepada pasien dengan resiko stroke di RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (30/5).
Penyerahan tersebut sekaligus menandai peluncuran solusi JAGATARA.
“Peluncuran JAGATARA ini merupakan upaya XL Axiata bersama Alita ikut berkontribusi secara nyata mendorong kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit stroke, yang banyak diderita masyarakat secara luas. Disertai dengan program mengedukasi dan menggalang partisipasi, kami menjadikan JAGATARA tidak hanya sebatas perangkat dan solusi, tetapi juga sebuah gerakan sosial.” ucapnya melalui siaran pers yang diterima PJ Jumat (31/05/2024).
Sementara Direktur Utama Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengungkapkan, JAGATARA membawa teknologi deteksi terkini dan solusi lengkap dalam genggaman penggunanya. Melalui perangkat yang dapat memantau berbagai parameter kesehatan seperti riwayat penderita, tingkat resiko, tekanan darah, detak jantung, dan aktivitas fisik, JAGATARA memberikan data yang akurat dan real-time.
“Hal ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan peringatan dini atas potensi risiko stroke yang mereka alami,” katanya.
Tidak hanya memberikan peringatan kepada pengguna, JAGATARA juga memiliki kemampuan untuk terintegrasi dengan command center pemerintah daerah, kementerian, atau pusat layanan kesehatan.
Integrasi ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan bantuan dan saran langsung dari otoritas kesehatan terkait, serta mempercepat respons dalam situasi darurat atau keadaan yang memerlukan intervensi medis.
Sementara itu, Direktur RSUD Jati Padang, dr. Siti Ainun Dwiyanti menjelaskan, melihat pentingnya deteksi dini untuk mengurangi dampak buruk stroke.
“JAGATARA merupakan sebuah langkah inovatif dan solutif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien stroke dan individu rentan terhadap penyakit ini. Hal tersebut selaras dengan komitmen RSUD Jati Padang untuk terus meningkatkan dan memperkuat kualitas layanan kami bagi pasien”. paparnya.
Solusi JAGATARA diaplikasikan melalui perangkat berwujud seperti smartwatch yang dipakai di tangan pasien.
Perangkat tersebut memiliki fitur-fitur pengukuran tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen, langkah kaki dan jarak tempuh dengan menggunakan smart wearable device sebagai alat ukur yang disambungkan ke aplikasi JAGATARA pada ponsel melalui Bluetooth.
Saat ini JAGATARA telah diproduksi sebanyak 450 unit untuk dimanfaatkan pasien dengan resiko stroke yang menggunakan layanan kesehatan di RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan.
Ke depan, solusi JAGATARA ini juga akan diimplementasikan di beberapa kota di Indonesia. ***