BANDUNG, PelitaJabar – Pandai berhemat dan kalau bisa buka usaha. Sehingga uang jelas peruntukkannya untuk masa depan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum National Paralympik Committe Indonesia (NPCI) Kota Bandung Yadi Sofyan, kepada PJ Jumat 7 Februari 2025 di sela penandatanganan bonus serta penyerahan piagam penghargaan Peparnas dari Pemrov Jabar yang ditandatangani Pj Gubernur Bei Macmudin di Kompleks Olahraga Arcamanik, Bandung.
“Saya harus sampaikan ini kepada para atlet dan pelatih yang menerima bonus dari Pemerintah Provinsi (Pengprov) Jawa Barat atas prestasi mereka di Pekan Paralympik Nasional (Peparnas) XVII di Solo,”kata Yadi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Atlet catur Nasional ini melanjutkan, nilai bonus yang diterima atlet dan pelatih dari NPCI Kota Bandung di Peparnas cukup besar.
Bahkan ada atlet yang menerima ratusan juta dan mendekati 1 Milyar yang mendapat bonus, — karena memang berhasil meraih medali di beberapa nomor dipertandingkan yamg diikutinya.
“Jumlah yang sangat besar. Yang namanya uang jika tidak pandai mengelolanya, pasti habis begitu saja. Jadi saya himbau khususnya atlet dan pelatih asal NPCI Kota Bandung untuk bisa mengelola uang bonus yang mereka terima,” ingat Yadi.
Banyak hal-hal yang bisa dilakukan kata Yadi agar dapat memanfaatkan bonus yang diterima dari Pemprov Jabar.
“Tabung dan buatlah usaha bisa dengan mengembangkan UMKM yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pokoknya bagaimana uang itu bisa berputar dan menghasilkan, dari pada habis “teu puguh”, tambahnya.
Menjadi atlet dan berprestasi itu kata Yadi tidak selalu bersahabat dengan atlet. Ada masanya karena faktor usia, produktifitas untuk berprestasi pasti akan berpengaruh.
“Terkhusus untuk atlet yang sudah memasuki masa tak subur lagi meraih prestasi. Atau tidak produktif lagi karena munculnya atlet muda sebagai saingan. Saya minta untuk pandai-pandailah mengatur keuangan demi masa depan. Jangan akhir dari perjalanan prestasi olahraganya mengalami kehidupan yang tidak layak sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Yadi yakin jika atlet dan pelatih Kota Bandung akan pandai mengelola keuangan dari bonus yang didapatkan.
“Saya percaya pada atlet Kota Bandung. Dan saya tidak mau mendengar adanya atlet kota Bandung yang gagal mengelola bonus yang didapatkannya saya percaya itu,” pungkas Yadi. Joel