BANDUNG, PelitaJabar – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar mengecam pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa di SMA Negeri 12 Kota Bekasi.
Disdik Jabar bergerak cepat dan memberikan sanksi tegas terhadap tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Sesuai mekanisme, Kepala SMAN 12 Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan nomor 421/617/SMAN.12/BKS/XI/2019 secara resmi mencopot oknum guru tersebut dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Disdik Jabar bertindak tegas dalam menanggapi kasus (pemukulan di SMAN 12 Bekasi) ini. Sudah tidak zamannya lagi melakukan kekerasan untuk membina siswa supaya menjadi benar,” ujar Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika saat ditemui di kantornya, Jumat (14/2/20).
Selain menolak pemukulan terhadap siswa, Disdik Jabar juga mengecam tindakan oknum guru tersebut karena mencederai komitmen dalam menghadirkan sistem dan tata kelola pendidikan yang maju.
“Tentunya hal itu (pemukulan) mencederai dunia pendidikan, padahal kami sudah meluncurkan berbagai program peningkatan kualitas mental, termasuk (bagi) guru,” tambah Dewi.
Dengan kejadiasn tersebut, Disdik Jabar meminta pihak sekolah untuk meminta maaf kepada peserta didik dan melakukan mediasi antara oknum guru dan peserta didik.
Peristiwa itu sekaligus menjadi evaluasi bagi sekolah dalam memberikan hukuman kepada murid.
“Kami terus fokus menggulirkan program peningkatan kemampuan mental baik terhadap siswa maupun pengajar atau guru,” kata Dewi.
Dia mengimbau seluruh guru yang ada di Jabar agar menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa karena hal itu diyakini mampu melahirkan inovasi dan meningkatkan kreativitas siswa.
Seperti diketahui, beberapa siswa terlambat masuk sekolah. Guru bernama Idiyanto memberikan “pelajaran” ke beberapa murid dan menyuruh berbaris dilapangan.
Seperti dikutip okezone, ketika peristiwa terjadi, sekolah sedang ada tadarusan Selasa (11/02/2020). Kegiatan dimulai pukul 7.30 WIB.

Namun demikian, para siswa SMAN 12 Bekasi keberatan guru Idiyanto dipindahkan, bahkan dicopot. Mereka tidak terima jika guru yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan diberhentikan.
Menurut pantauan Kompas.com, saat Idiyanto hendak keluar dari gerbang sekolah, ia dipeluk murid-murid. Beberapa murid di antaranya bahkan menangis.
Menurut mereka, Idiyanto memang dikenal guru yang tegas. Begitupun dalam menegakkan disiplin untuk kebaikan murid-muridnya.
“Pak, terima kasih. Pak, jangan pergi,” ucap murid-murid SMAN 12 secara bersamaan.
Melihat anak didiknya menangis, ia lantas ikut menangis pula. Bahkan ketika keluar dari gerbang sekolah, Idiyanto pun masih dipanggil murid-muridnya.
Sementara di dalam lapangan sekolah, sejumlah murid tampak memegang beberapa spanduk.
Mereka menuliskan “Kami Siswa-siswi SMAN 12 Cinta Guru Mendidik, Pak Idi Tidak Bersalah”. ***