WALAU kesibukannya kini sebagai pejabat, tak membuat Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu hilang dari dunia yang telah membesarkan namanya itu, musik. Hal ini dibuktikannya, dengan merilis album bertajuk “Di Atas Langit”.
Proyek solo karier Pasha itu, ternyata di idam-idamkan sejak lama. Tentu saja tak ada campur tangan teman-teman UNGU. Selain track record baru di dunia rekaman sebagai solois, ada misi lain. Dia ingin membantu mengangkat musisi daerah terlibat dalam album itu.
“Ada sahabat-sahabat saya dari kota Palu yang mengisi instrumen musiknya. Saya kira, hal itu memberikan nuansa yang berbeda,” ucapnya saat Pressconferece via Zoom Meeting Selasa (2/09/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di album ini, terdapat tiga lagu yang ditulis Wakil Wali Kota Palu ini. Sisanya milik Veki Vischer, musisi dari kota Palu yang juga pernah berkiprah secara nasional sebagai session player untuk beberapa artis. Lagu-lagu tersebut adalah “Cinta Sendiri”, “Dari yang Terdalam”, “Di Atas Langit”, “Luka Lama”, “Perasaanku”, “Rindu Ini”, “Sumpah Demi Apa”, dan “Cerita Engkau dan Aku”.
Sumpah Demi Apa menjadi single pertama Pasha sebagai solois. Lagu mellow yang didominasi permainan piano ini merupakan ciptaan Veki Fischer yang menyampaikan, mencintai seseorang membutuhkan respons dan jawaban yang jelas.
“Ini adalah karya tulus dari diri saya untuk industri musik Indonesia. Saya hadir untuk menjawab kerinduan masyarakat Indonesia yang mungkin saja, bertanya-tanya apakah Pasha masih berkarya di musik atau tidak, ini jawabannya. Harapannya, album ini bisa membangkitkan gairah industri musik Indonesia,” pungkas pelantun Berjanjilah ini lagi.
Dia ingin pendengar musik di album solo ini, bisa memberikan penilaian.
“Saya butuh masukan, bahkan kritik dari pendengar album solo Pasha. Kira-kira, letak perbedaan Pasha di UNGU atau Pasha sebagai solois ini seperti apa. Terima kasih dan selamat mendengarkan,” tutupnya.
Penasaran? Simak videonya di akun YouTube Trinity Optima Production. Mal