Begini Manajemen Distribusi Bekerja ditengah Pandemi

- Penulis

Kamis, 30 September 2021 - 14:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEJAK pandemi Covid 19 muncul di Indonesia 1,5 tahun lalu, beragam sektor ikut terdampak. Mulai dari dunia usaha, pariwisata, perhotelan yang membuat perekonomian nasional ambruk.

Tak hanya itu, aktivitas produksi, Industri, Perkantoran, Niaga,  Ekspor juga terhenti bahkan tertunda. Akibatnya, banyak usaha yang gulung tikar sehingga berdampak pada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Namun diluar semua itu, tentu tersedianya kebutuhan masyarakat luas tak boleh berhenti. Diantaranya pasokan makanan, obat-obatan maupun kebutuhan pokok lainnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika produksi, berkurangnya jumlah pekerja terkait dengan kebutuhan hidup orang banyak terhenti, akan berdampak luas bagi masyarakat.

Karena itu, meski dalam situasi apapun, distribusi kebutuhan pokok masyarakat menjadi satu keniscayaan dan prioritas.

Dalam hal ini, kita membahas Manajemen Distribusi, yang memiliki arti suatu metoda pengelolaan yang menitik beratkan pada saluran atau pendistribusian produk dari pemasok hingga kepada pelanggan.  Manajemen produksi memfokuskan pada arus keluar dari produk.

Mendesain jaringan distribusi untuk memenuhi harapan pelanggan menawarkan 3 Kriteria :

  1. Respon Cepat
  2. Pilihan produk
  3. Layanan

Meningkatknya dunia marketplace (bisnis online), sangat membantu membantu dan menjadi solusi bagi pendistribusian barang atau produk.

Sama halnya dengan perusahaan yang membutuhkan program manajemen Distribusi efektif, akan membuat perbedaan antara rantai pasokan yang sukses dan yang gagal.

Misalnya, fasilitas pengepakan dan logistik penting bagi jaringan untuk bekerja dengan baik. Hal ini penting bagi jaringan untuk bekerja dengan baik.

Pengepakan dan logistik juga merupakan keputusan distribusi yang penting, karena perusahaan penyedia biasanya memegang tanggungjawab untuk kerusakan dan kemampuan pelayanan.

Selain itu, pemilihan dan pengembangan dealer atau pedagang ritel, penting untuk memastikan perwakilan produk perusahaan secara etis dan antusias.

Karena itu, kinerja rantai pasokan, membutuhkan manajemen downstream (distributor dan pedagang ritel) yang baik, sama seperti manajemen upstream (pemasok) yang baik. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB