Pengaturan Islam Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

- Penulis

Kamis, 6 Januari 2022 - 08:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HIDUP sejahtera serta tercukupi sandang pangan, menjadi harapan semua orang.

Namun, hal itu dirasa belum terwujud mengingat angka pengangguran tetap tinggi di Indonesia.

Di Jawa Barat saja, pengangguran mencapai 2,43 juta orang (BPS) per 5 November 2021.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pengangguran turun dari tahun sebelumnya. Namun, angka pengangguran di Jawa Bara masih besar. (Suarajabar.com 21/12/21)

Ironisnya, jika melihat sumber daya alam di Jabar yang begitu subur dan melimpah, tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan sehingga belum maksimal mengurangi pengangguran.

Padahal jumlah investasi yang masuk ke Jabar cukup tinggi. Hal ini seolah mengindikasikan, tingginya investasi tersebut hanya dinikmati oleh pekerja asing yang datang ke dalam negeri.

Sedangkan masyarakat harus rela bersaing dengan tenaga asing tersebut yang memiliki skill lebih dibandingkan dengan pekerja dalam negeri yang memiliki kemampuan terbatas.

Maka menjadi wajar, pengangguran dalam sistem saat ini yaitu kapitalisme angkanya tetap tinggi.

Banyaknya pengangguran tak terlepas dari sistem kapitalisme yang diterapkan negeri ini.

kapitalisasi pendidikan yang menyebabkan pendidikan tak dapat disentuh seluruh lapisan masyarakat membuat masyarakat tak memiliki skill dalam bekerja.

Selain itu, keran investasi yang dibuka harus dibayar dengan masuknya pekerja asing ke dalam negeri.

Lapangan pekerjaan yang ada akhirnya di isi oleh tenaga asing. Dengan demikian kesejahteraan dirasakan oleh mereka para pemilik modal, sedangkan rakyat hanya “gigit jari”.

Berbeda dengan sistem Islam, sebuah sistem aturan yang lahir dari Sang Pencipta, aturanNya yang terbaik bagi manusia.

Termasuk bagaimana Islam mewujudkan kesejahteraan bagi setiap orang, sehingga masalah pengangguran dapat diselesaikan.

Di sini peran negara sangat penting karena negara punya tanggungjawab atas kepengurusan rakyatnya.

“Imam (pemimpin) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)

Membuka lapangan pekerjaan menjadi tanggungjawab negara. Ini pernah tertulis dalam tinta sejarah.

Rasulullah bersabda yang artinya “Belilah makanan dengan satu dirham kemudian berikan kepada keluargamu, dan belilah kapak kemudian bawalah kepadaku.”

Kemudian orang tersebut membawanya kepada beliau, lalu Rasulullah mengikatkan kayu pada kapak tersebut dengan tangannya kemudian berkata kepadanya:

“Pergilah kemudian carilah kayu dan juallah. Jangan sampai aku melihatmu selama lima belas hari.” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah)

Itu membuktikan bahwa peran negara dalam Islam memberikan fasilitas, kemudahan bagi masyarakat dalam mencari pekerjaan.

Jika ada yang tidak memiliki modal akan diberikan secara cuma-cuma, sedangkan yang tidak mampu bekerja karena cacat fisik menjadi tanggungjawab walinya atau keluarganya.

Namun, jika keluarganya pun tidak mampu akan diambil alih oleh negara. Itu artinya segala kebutuhan hidupnya akan dicukupi oleh negara.

Tercukupinya kesejahteraan rakyat tidak bisa dilepaskan dari anggaran, lantas dari mana negara dalam sistem Islam memperoleh pemasukan dana tersebut?

Keuangan dalam Islam berkonsep baitulmal, banyak sumber pemasukan diantaranya zakat, jizyah, dan lainnya termsuk Sumber daya alam.

Pemasukan akan diatur sesuai syariat Islam, akan ada pengalokasian dana tersebut bisa digunakan untuk apa saja.

Selain itu, aturan kepemilikan pun diatur sangat jelas mana harta milik umum, milik masyarakat dan milik pribadi. Itu semua dimanfaatkan semuanya untuk kesejahteraan rakyat. Seperti itulah strategi yang ditawarkan oleh Islam.

Wallahualam

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB