BANDUNG, PelitaJabar – Guna menopang ekonomi di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengakselerasi percepatan pemuilihan ekonomi dengan membentuk Komite Penataan dan Pengembangan Ekraf.
Komite tersebut langsung dikukuhkan oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Hotel GH Universal, Kamis 16 Juni 2022.
Susunan keanggotaan seperti unsur pendidikan, unsur pelaku ekonomi kreatif, unsur dunia usaha, unsur media hingga unsur komunitas kreatif.
Komite memiliki tugas dan fungsi, melakukan kordinasi antar pihak dalam rangka penataan dan pengembangan ekonomi krestif.
‘Terima kasih telah bergabung pada komite ini. Luar biasa pengurusnya berkompeten dibidangnya masing-masing,’ ujar Yana usai pengukuhan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kenny Kaniasari menyampaikan Disbudpar melalui bidang ekonomi kreatif membentuk komite penataan dan pengembangan ekonomi kreatif.
‘Komite ini beranggotakan 23 orang dari unsur pentaheliks. Ini menjadi representasi ke 17 sub sektor ekonomi kreatif di Kota Bandung,’ harapnya.
Senada, Jack Febrian Rusdi, Presiden Indonesia Tourism Journalist Association (ITJA) mengungkapkan, kondisi Kota Bandung menarik, namun minim potensi sumber daya alam.
‘Saya sepakat dengan pak Walikota, SDM adalah salah satu solusi yang bisa mengembangkan kreatifitas. Sehingga Bandung menjadi lebih baik,’ jelas Jack.
Dari sisi kekuatan Ekraf Kota Bandung, dapat dilihat melalui kesiapan infrastruktur teknologi, portal, wadah diskusi, hasil inovasi, maupun sarana yang disediakan pemerintah kota.
‘Infrastruktur teknologi yang ada melalui smart city, merupakan salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan. Apalagi kesiapan smart cilty Kota Bandung diakui secara Nasional maupun internasional,’ tambah peneliti dan dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung ini.
Dia melanjutkan, secara Nasional Bandung adalah yang terbaik. Sedangkan di tingkat Internasional Bandung sebagai bagian kota terkreatif yang mendapatkan pengakuan UNESCO.
‘Smart City Kota Bandung mendapatkan peringkat ke-28 di dunia seperti dirilis oleh Eden Strategy Institute,’ lanjutnya.
Keberadaan Portal Patrakomala oleh Disbudpar, juga merupakan sebuah instrumen penting dalam membentuk ekosistem ekonomi kreatif.
‘Wadah diskusi untuk berbagai sektor ekonomi kreatif juga dimiliki Kota Bandung melalui Patrakomala Coffee Club (PCC) yang diwadahi oleh Disbudpar. PCC merupakan kekuatan yang penting lainnya bagi pengembangan ekonomi kreatif di kota ini,’ pungkas Vice President SME pada Indonesia Marketing Ass Chapter Bandung. Mal/Joel