BANDUNG, PelitaJabar – Gubernur Jawa-Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, dari sekian banyak desain yang dikerjakannya, hanya museum tsunami Aceh yang paling berat. Menurutnya, apa yang terjadi di bumi Aceh, merupakan kehendak Ilahi.
‘Karena itu, dalam cucuran airmata, saya mendesain museum tsunami. Jujur, dari sekian banyak yang saya desain, hanya museum tsunami air mata saya menetes, sangat berat memang. Sekarang saya dengar museum tsunami menjadi tempat wisata setelah Masjid Raya Baiturrahman,’ papar Kang Emil, sapaan akrab Gubernur saat memberikan sambutan di Pengukuhan dan Pelantikan Majelis Adat Aceh Jawa-Barat periode 2022-2027 di Hotel Grand Tebu, Bandung Minggu malam 26 Juni 2022.
Emil melanjutkan, sejarah telah mencatat, salah satu pahlawan terbesar adalah Cut Ny’ Dhien yang ditempatkan di Sumedang.
‘Dulu Sumedang merupakan kerajaan Padjajaran, dan disanalah ibu Cut Nya’ Dhien mendapat banyak gelar, mulai dari ibu ratu, ibu Nya’ Dhien, itu menandakan penghargaan gelar untuk beliau. Nah, pernah suatu waktu, Pemda Aceh meminta makam dipindahkan ke Aceh, namun masyarakat Sumedang tidak berkenan, karena itu menurut saya, dimanapun kita berada adalah bumi Allah,’ paparnya.
Kang Emilpun melanjutkan, objek wisata yang ada di Aceh, dibuat oleh warga Jabar.
‘Harap diingat ya paduka, betapa objek wisata yang diagung agungkan dibuat oleh warga Jabar, itu juga kalau diakui,’ kata Emil seraya melirik Wali Nanggroe Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar yang duduk bersebelahan dengan Ketua MAA Jabar Drs. Teuku Zilmahram, M.M. Psi sembari tertawa.
Emil mengatakan, saking sayangnya warga Jawa-Barat kepada orang Aceh, nama jalan di Kota Bandung, dibuat ACEH.
‘Orang Jabar sangat cinta dengan Aceh, malah nama jalannya aja Aceh, tapi di Aceh sepertinya belum ada nama jalan Jawa Barat,’ ucap Emil disambut tawa peserta.
Satu lagi, ungkap Emil, dirinya sudah berkeliling Kota Bandung mencari masakan khas Aceh Ayam Tangkap, namun tidak ada yang seenak di Aceh.
‘Saya punya koki di gedung Pakuan, namun tetap tidak seenak di Aceh, apa jangan -jangan kurang huruf G nya ya,’ kata suami Atalia ini disambut tawa yang hadir malam itu.
Emil berpesan kepada Pengurus MAA, semoga dengan kepengurusan baru ini, menjadi lebih baik dan maju.
‘Saya ucapkan selamat, semoga kedepan MAA bisa membawa suatu kemajuan, yang penting perbanyak kolaborasi, karena keberagaman sudah menjadi sunatullah, yang paling penting adalah komunikasi,’ pungkasnya.
Pengukuhan MAA Jawa-Barat dihadiri Ketua DPRA Saiful Yahya (Pon Yahya), Direktur Jendral Bina Administrasi Kewilayahan RI , DR. Drs. Safrizal ZA, M.S, Ketua MAA Propinsi Yusdedi, Pengurus Keluarga Masyarakat Aceh Bandung (KAMABA) serta tokoh Aceh lainnya. Mal