MAJALENGKA, PelitaJabar – Sebagai bentuk kepedulian sosial, Bandara Husein Sastranegara bekerjasama dengan Bandara internasional Kertajati Jawa Barat, membangun toilet disabilitas di Situ Cisanten, Majalengka.
Fasilitas Toilet untuk disabilitas di tempat Wisata Situ Cipanten yang terletak di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka merupakan pemberian dari PT Angkasa Pura II program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Sustainable Tourism.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Executive General Manager (EGM) Bandara Husein Sastranegara Bandung, disaksikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka H Ida Heriyani, Camat Sindang Veni Viktorudien, Kepala Desa Gunung Kuning Rudi Yudistira dan Kepala BUMDes Situ Cipanten Yosep pada hari Kamis 10 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejalan dengan rencana program BUMDes Situ Cipanten yang ingin mewujudkan tempat wisata ramah terhadap penyandang disabilitas, dimana kita ketahui masih jarang tempat wisata menyediakan fasilitas untuk disabilitas khususnya di Kabupaten Majalengka, padahal mereka memiliki hak yang sama yaitu bisa menikmati suasana wisata,” kata EGM Bandara Husein Sastranegara Bandung R. Indra Crisna Seputra
Ia menjelaskan selama ini keindahan alam Situ Cipanten hanya bisa dieksplor oleh wisatawan secara umum namun terbatas untuk wisatawan yang memiliki kebutuhan khusus.
Bantuan program TJSL itu juga diharapkan memberikan nilai lebih untuk wisata alam Situ Cipanten
“Kami harap toilet disabilitas ini dapat bermanfaat untuk wisatawan yang berkebutuhan khusus dan memberikan nilai lebih untuk tempat wisata Situ Cipanten,” ucapnya
Sementara itu, EGM PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Nuril Huda menambahkan, Angkasa Pura II yang merupakan member Injourney sebagai BUMN bergerak pada klaster pariwisata.
Juga pendukung memiliki peran untuk mendorong peningkatan kebangkitan di sektor pariwisata pascapandemi Covid 19.
“Sebenarnya HUT PT Angkasa Pura II jatuh pada tanggal 13 Agustus 2023. Program TJSL melalui Unit Community Development ikut menyemarakkan dengan program Sustainability Tourism, suatu konsep pengembangan wisata yang dapat memberikan dampak positif pada sosial dan lingkungan serta peningkatan kesenian dan budaya yang ada di suatu daerah,” pungkasnya.
TJSL menjadi lokomotif pemulihan dan pengembangan pariwisata Indonesia berbasis ekosistem melalui pendekatan holistik, inklusif dan kolaboratif yang mampu memberikan value added (nilai tambah) dan berkontribusi positif pada perekonomian nasional.
Ekspansi bisnis dan pasar kepariwisataan, antara lain melalui pengembangan ekonomi khusus serta destinasi pariwisata prioritas. ***