GARUT, PelitaJabar – Bupati Garut Rudy Gunawan dinilai telah menghabiskan anggaran daerah ratusan juta bahkan milyaran rupiah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Garut kurun waktu Agustus hingga jelang akhir Desember tahun 2023.
Diantaranya perjalanan dinas berkedok study banding, keluar negeri sebanyak delapan negara telah dikunjungi.
Perjalanan dinas yang dilakukan secara diam diam sampai saat ini tidak pernah diumumkan ke publik melalui situs resmi wibesite milik Pemkab Garut.
Dari penelusuran PJ, tidak kalah menarik Bupati Garut juga melakukan pelesiran kembali dengan mengikutsertakan Sekda Garut dan 11 kepala dinas ke Vietnam dan Thailand pada Selasa, 18 Desember 2023 lalu.
Entah study banding atau pelesiran selama tiga hari pada hari kerja menimbulkan kecurigaan masyarakat. Disaat isu tak sedap menghantam Bupati Garut yang dituding memeras para pejabat, termasuk adanya jual beli jabatan.
Keikutsertaan Sekda Garut bersama belasan Kepala dinas Pemkab Garut ini ke Vietnam akhir tahun tutup buku, dinilai hanya menghabiskan sisa anggaran.
“Ada apa ke Vietnam di kemas study banding yang ideologi negaranya pun sangat berbeda. Terlebih membawa sebelas Kepala dinas diakhir masa jabatannya. Hal ini justru sangat mencurigakan, jadi isu yang terjadi saat ini bisa saja bukan isapan jempol,” kata pensiunan pejabat ASN yang enggan disebut namanya, Kamis 21 Desember 2023.
Harusnya Pemkab Garut memfokuskan penuntasan kemiskinan ekstrem yang notabene telah menggelontorkan APBD mencapai Rp. 768 milyar lebih hanyalah klise saja.
“Mereka lebih mementingkan perjalanan dinas keluar negeri dibanding mengurus masyarakat miskin yang kini tengah dilanda kesulitan ekonomi,” tambahnya.
Ridwan, Koordinator forum anti korupsi dan pemerhati tata kelola anggaran (Fakta Petaka) mengungkapkan, kemungkinan hasil dari kunjungan ke Vietnam tidak ada pertanggungjawabannya.
“Dari catatan yang ada sejak akhir November hingga Desember saja Bupati Garut sering bulak balik ke luar negeri, sampai saat ini poin apa saja yang dihasilkan dari kunjungan ke beberapa negara,” tanyanya.
Pihaknya menyesalkan Inspektorat setempat yang tidak mengendalikan atas berbagai perjalanan dinas keluar negeri yang dilakukan oleh Bupati Garut bersama jajaran bawahannya.
“Kemana APIP inspektorat setempat, jangan jangan mereka juga sama tidak berani mengendalikan,” sesal Ridwan.
Pihaknya juga akan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan catatan PJ, selama Agustus hingga jelang akhir Desember tahun ini, Bupati Rudy Gunawan beserta jajaran melakukan perjalanan dinas keluar negeri di delapan negara. Diantaranya Jepang, Korea selatan, Milan (Italia) ,Hongkong,Thailand, Singapore, Malaysia dan terakhir Vietnam.
Sementara, data yang diperoleh PJ tercatat pada tahun 2022 lalu, Pemkab Garut habiskan anggaran APBD untuk realisasi biaya perjalan dinas sebesar Rp. 109,390 milyar.
Terdiri dari belanja perjalanan dinas dalam negeri sebesar Rp.108.862.099.617, biaya perjalan dinas biasa sebesar Rp.29 .796.089.985, biaya perjalanan dinas tetap sebesar Rp.4.320.000, biaya perjalanan dinas dalam kota sebesar Rp.64.449.698.519, biaya perjalanan dinas meeting dalam kota sebesar Rp.8.602.254.300,
Biaya perjalanan dinas paket meeting luar kota sebesar Rp.6.009.736.813 dan biaya perjalanan dinas luar negeri sebesar Rp.528.0082.816.
Sementara, pada tahun 2023 ini Pemkab Garut untuk belanja perjalanan dinas keluar negeri menggelontorkan APBD dengan pagu anggaran murni mencapai Rp.784.305.000. Jang
Usut sampai tuntas,basmi penjarah uang rakyat.
Usut sampai tuntas !!!..basmi penjarah uang rakyat..
DPRD Garut belum mampu jalankan fungsi kontrol nya kepada eksekutif dengan baik, karena kapasitasnya tidak memadai
Pantesan Kota Garut kumuh, byk PKL dan tidak terurus…rupanya si Rudy sibuk KoruPsi. hadeeeuuhh lieur.