MAYAT perempuan tergeletak tak bernyawa di dalam sebuah koper berwarna hitam, berwujud utuh tanpa dimutilasi dengan posisi ditekuk. Korban naas tak bernyawa tersebut ditemukan oleh warga Cikarang, Bekasi.
Polisi membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut. Setelah sekian lama melakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil menangkap tersangka pembunuhan di Palembang. Usut punya usut, pelaku pembunuhan merupakan teman kerja korban yang sempat menjalin hubungan asmara. (CNNIndonesia)
Pelaku mengaku sakit hati dengan perkataan korban yang meminta hak dan pertanggung jawaban darinya. Saat di wawancara, pelaku mengatakan, mereka sudah beberapa kali melakukan hubungan layaknya suami istri.
Pelaku yang mengetahui detail job desk korban yang bertugas di bagian keuangan segera memanfaatkan situasi untuk melancarkan aksi perampokan.
Pelaku merampok uang kantor yang di bawa oleh korban sebesar Rp 43 Juta pada saat berkencan. Sebelum merampok, pelaku membunuh korban terlebih dahulu dengan cara mencekik leher korban selama 10 menit hingga tak bernyawa.
Untuk memuluskan aksinya, pelaku sempat beberapa kali membeli koper yang sesuai dengan ukuran tubuh korban dari hasil uang rampok yang besar itu. (CNNIndonesia)
Murahnya Harga Sebuah Nyawa
Dalam sistem kapitalisme dimana sistem tersebut berlandaskan pada asas manfaat dan materi semata. Pemilik modal dan masyarakat yang berasal dari kalangan tajir akan menguasai pasar dan perekonomian.
Sehingga terjadi kesenjangan yang lebar antara yang miskin dengan si kaya. Untuk mendapatkan materi dan kekayaan secara instan, banyak masyarakat yang melakukan hal tak beradab dan berubah menjadi manusia nir empati.
Salah satunya dengan cara merampok dan membunuh sebuah nyawa yang seolah tidak ada harganya dalam sistem demokrasi. Tidak hanya melakukan kedua hal di atas. Demi melancarkan aksinya, bahkan pelaku sampai tega melecehkan korban.
Demi uang, sebuah nyawa sama rendahnya dengan harga kacang. Karena faktor uang, seorang suami tega bunuh istri. Semua itu hanya terjadi pada sistem demokrasi buah dari sistem induk kapitalisme.
Sistem yang tidak pernah berpihak kepada masyarakat. Sistem Kapitalis hanya berbicara soal uang dan materi semata. Asasnya berdiri di atas manfaat. Siapa pun yang memiliki manfaat yang besar akan menguasai dunia. Tidak peduli kepada aktivitas halal ataukah haram yang berujung pada dosa.
Sistem Kapitalisme adalah sistem kejam yang membuat masyarakat menengah ke bawah merasa depresi dan menderita. Jargon saat ini yang terkenal adalah “lo punya uang lo punya kuasa” . Siapapun yang menang dengan mudah akan menindas kaum yang lemah.
Maka dari itu sudah seharusnya kita tinggalkan sistem kapitalisme yang menyengsarakan masyarakat kelas rendah yaitu menengah ke bawah. Jangan karena uang, kita menjadi orang yang nir empati hingga tega menghilangkan sebuah nyawa.
Islam Sebagai Perisai
Sungguh berbeda dengan sistem kapitalisme. Islam hadir sebagai penyelamat bagi ummat Rasulullah Saw. Rasulullah adalah nabi pilihan Allah yang diutus untuk menyelamatkan dunia yang kacau balau. Ia diperintah untuk membawa cahaya bagi dunia yang kelam.
Sebelum Islam datang, kebiasaan untuk saling membunuh itu sudah ada. Perebutan harta dan warisan hingga tega membunuh saudara kandung terjadi dalam sistem jahiliah. Sistem buatan manusia yang rusak dan menjadi biang kehancuran.
Islam datang untuk menyelamatkan dunia ketika diambang kehancuran. Islam bersumber dari zat yang Maha Sempurna. Aturan yang berasal dari-Nya sesuai dengan fitrah manusia.
Dalam Islam, sebuah nyawa lebih berharga daripada sebuah berlian yang sangat mahal harganya. Satu nyawa berharga sangat dilindungi keberadaannya.
Seperti yang terkandung dalam surat Al-Isra ayat 33:
“Dan Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan oleh Allah. Kecuali dengan alasan yang benar. Barang siapa yang dibunuh secara zalim, maka kami akan memberi kekuasan kepada walinya. “
Khatimah
Kita telah mengetahui fakta betapa naas dan ngerinya kasus pembunuhan pada sistem demokrasi. Nyawa manusia sebanding dengan harga kacang. Begitu rendahnya harga dari sebuah nyawa yang Allah beri untuk manusia hidup di dunia.
Padahal Allah menciptakan manusia begitu sempurna untuk tujuan yang mulia. Sistem kapitalis memang harus segera ditinggalkan oleh penganutnya. Hanya sistem Islam yang mampu melindungi dan menjaga masyarakat dari segala ancaman.
Islam datang untuk menjadi rahmat bagi seluruh Alam. Dengan begitu masyarakat yang hidup di dalamnya akan merasakan kedamaian yang luar biasa. Masyarakat tidak perlu cemas dan bisa fokus menjalani kehidupan dengan baik.
Wallahualam bisshowwab
foto : muslim.or.id