Budayawan Komentari Kata “Paeh” Yang Terlontar Dari Erwin

- Penulis

Sabtu, 23 November 2024 - 07:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar  –  Kata “Paeh” yang terlontar dari Calon Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Kota Bandung.

Selain pengamat, sastrawan dan budayawan juga menjadi perbincangan di kalangan pelaku seni.

Erwin dinilai tidak bisa menempatkan diri. Walaupun kata “Paeh” itu dalam Bahasa Sunda dinilai biasa, namun jika diungkapkan dalam forum besar, terlebih saat debat, tentu saja kurang etis.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Etti Rochaeti Soetisna atau lebih dikenal Etti RS, seorang Satrawan Sunda Senior yang sudah malang melintang di bidangnya, calon Pemimpin harus hati-hati. Baik ucapan maupun tingkahlaku. Termasuk ungkapan kata “Paeh”.

“Eta kecap ‘Paeh” teh teu saluyu jeung tatakrama, pangpangna nyarios di payuneun Publik. Komo ieu Calon Pamingpin. (kata “Paeh” tidak sesuai dengan tatakrama, utamanya saat berbicara di depan Publik),” bebernya melalui pesan WhatsApp, Jumat, 22 November 2024.

Dikatakan, bukannya tidak boleh berbahasa kasar, tapi harus melihat situasi dan kondisi.

“Saat itu kan, bukan dalam suasana bercanda atau kumpulan dengan orang-orang yang sudah akrab,” jelas Ceu Etti

Senada, Matdon seorang Sastrawan dan Budayawan yang sudah malang melintang, di Dunia Puisi dan Sastra menilai Erwin tidak bisa memposisikan diri dalam bertutur kata.

Debat Publik itu acara Resmi dan ditonton oleh masyarakat. Sehingga tutur kata dan Bahasa pun harus betul-betul dikontrol.

“Memang kata “Paeh” itu sebagai hal biasa dan bukan tabu untuk diungkapkan. Namun harus dilihat dalam suasana seperti apa. Terkecuali ketika berbicara dengan kerabat dekat itu sah-sah saja,” ucap Matdon.

“Bagaimana mau jadi Pemimpin, menempatkan posisi untuk bertutur kata saja tidak bisa,” pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB