Hendra Guntara, Waspadai Gerakan Radikal Ekstremis

- Penulis

Minggu, 7 April 2019 - 07:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar — Berkembangnya gerakan radikal ektremis di Indonesia, harus menjadi perhatian, khususnya kelompok muda dan generasi milenial. Benih gerakan ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan, tercermin dalam sidang BPUPKI-PPKI.

“Pancasila konsesus final berbangsa bernegara, sudah tidak boleh lagi diutak ataik. Kalau ada kelompok orang atau organisasi mendorong ingin mengubah sistem, inilah yang harus kita lawan,” jelas Hendra Guntara, Ketua DPD KNPI Kota Bandung saat ditemui di Bandung, Minggu (7/4).

Dia mencontohkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi yang telah dibubarkan. Menurutnya dari ad art nya sendiri, sudah salah, ingin menjadikan Indonesia negara khilafah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Model begini, mulai bermunculan lagi dengan sasaran mahasiswa, pemuda, ini harus diwaspadai dan kita lawan, karena dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Hendra.

Karena komitmen itu, setiap kegiatan, pihaknya menyelipkan nilai-nilai kebangsaan dan pancasila.

“Lihat saja luar negeri, Amerika misalnya. Mereka menumbuhkan nilai nilai nasionalisme sangat luar biasa. Kita lihat saja setiap sisipan di film filmnya, memunculkan bendera. Ada pesan nasionalisme. Nah di kita malah bangga dengan bendera orang lain, Memang ini kelihatannya sepele, tapi berdasar,” tambah sarjana S1 dan S2 UIN ini.

Artinya, tambah pria yang asik diajak berbicara ini, pendidikan nasionalisme harus ditanamkan sejak dini.

“Pesan pesan seperti itu harus kita buat dalam bentuk menarik, digital. Karena sasaran mereka (radikal ekstrimis) masuk ke Perguruan Tinggi, segmennya generasi muda. Jadi sudah seharusnya kita mengedukasi masyarakat tentang kecintaan NKRI dan nasionalisme,” tambah aktivis saat menjadi mahasiswa.

Saat ini, nilai nilai tersebut mulai luntur. Berbeda pilihan saja, tidak teguran, bahkan ada yang lebih dari itu. Ini terjadi karena tidak ada kecintaan dengan NKRI.

“Padahal jaman now lebih terbuka, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih luas.
Yang menjadi problem kita karena lemahnya budaya literasi masih menjadi penyakit bangsa kita,” tegas Hendra didampingi Bendahara Seno Aji.

Sementara di tahun politik ini, KNPI Kota Bandung mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kedamaian, sehingga tercipta pemilu yang aman dan damai.

“Mari kita gunakan hak pilih kita dengan baik, jangan golput, yang mau pilih 01 silahkan, 02 silahkan, kita ciptakan pemilu damai di Kota Bandung,” pungkas Hendra. Mal

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB