BANDUNG, PelitaJabar – Usai dilantik sebagai Rektor Telkom University (Tel-U) pada 28 Februari 2025, Rektor Tel-U, Prof. Suo langsung tancap gas.
“Banyak hal baru yang akan kita lakukan dalam 5 tahun kedepan, dimana ada 4 wakil Rektor yang baru kita lantik untuk bisa mempercepat banyak hal, dalam mencapai visi misi di Tel-U sebagai National Excellent Enterpreuner University berbasis AI,” beber Prof. Suo disela Media Gathering di El – Royal Hotel Bandung Rabu 12 Maret 2025.
Guru Besar KUM 1050 ini melanjutkan, pada tahun 2030 mendatang, adalah puncak disrupsi. Dimana akan ada tiga teknologi besar, seperti A1 generasi empat yang akan sangat cerdas, jaringan internet generasi enam yang bisa 10 ribu kali lebih cepat dari generasi sekarang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang ketiga adalah Quantum Computing, teknologi komputer yang bisa mempercepat komputasi yang tadinya satu juta tahun, komputasi yang diperlukan untuk menghasilkan luaran dalam sebuah komputasi, itu bisa dipercepat hanya dalam sekian detik saja.
“Jadi kita bisa bayangkan teman-teman kalau ada GPT Dipstick yang dilatih selama enam bulan dengan komputer server Nvidia sedang ramai itu, kalau digantikan dengan Quantum Computing, terbayang enam bulan menjadi berapa detik kira-kira,” beber penulis buku Maratonan (Bareng Pacar) Cara Asyik Menikmati Disrupsi AI.
Dikatakan, jikapun ada berita hari ini, dalam sekian milisecond akan terkirim melalui six generation network, lalu diolah oleh AI dengan analitik yang sangat canggih bebrbasis quatum computing yang sangat cepat, sehingga dalam hitungan milisecond sudah mendapatkan mode AI baru yang luar biasa.
“Itu diperkirakan terjadi pada tahun 2030an. Itu sebuah tantangan yang luar biasa, baik di bidang pendidikan tinggi, dasar dan menegah, kemudian di bidang-bidang lain tentu saja akan mengalami goncangan yang luar biasa, sehingga Telkom University tahun ini sengaja menambahkan National Excellent Enterpreneur University berbasis AI. Kira-kira itu latar belakangnya,” papar Prof. Suo.
Selain itu, Telkom University juga aktif memperluas jaringan riset melalui Indonesian Artificial Intelligence Research Consortium (IARC), yang melibatkan berbagai perguruan tinggi guna mempercepat inovasi berbasis AI. ***