BANDUNG, PelitaJabar – Tanpa disadari, tugas Front Line Service sangat penting. Pasalnya, Frontliner atau frontline worker menjadi garda terdepan bagi suatu perusahaan maupun industri dalam menjalankan bisnis melalui pelayanan ramah dan solutif.
Jack Febrian Rusdi PH.D, President ASEAN University Colaboration menjelaskan, saat ini kita semua tersentuh dengan dunia digital. Bahkan gerak gerik kita juga terekam baik oleh teknologi.
“Kemajuan sebuah industri, baik itu perbankan, bisnis maupun ritel tidak terlepas dari fronline service. Kita bisa lihat beberapa perusahaan ritel, mereka mampu membaca kultur dan prilaku seseorang. Semua itu dari teknologi, dan disini peran penting seorang fronliner,” kata Bang Jack, sapaan akrabnya usai seminar Front Line Service Profesional and Digital Transformation Navigation Change Embracing Technology yang digagas Universitas Teknologi Bandung di GNP PT INTI, Rabu 25 Juni 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, berhasil tidaknya suatu perusahaan maupun industri, tergantung dari front line service.
“Front line servic itu kan hampir semua orang, dari berbagai lapisan itulah front line service. Baik dia menawarkan produknya sendiri, maupun promosi, karena jika dia bisa optimal, tentu saja ekonomi akan naik,” beber Bang Jack.
Meski kecanggihan teknologi semakin masif seperti kehadiran aritificial intelligence (AI), belum mampu menggantikan posisi front line.
“Teknologi ini kan mengiringi dari berbagai sisi, apa yang harus dilakukan oleh pemilik perusahaan, bagaimana dia memanfaatkan teknologi untuk menjadi jembatan dengan pelanggan. Nah kehadiran AI disini hanya sebatas membantu tugas frontliner bukan menggantikan perannya,” tegasnya.
Disinggung pemanfaatan front line di dunia pariwisata, pengusaha ini mengatakan sangat penting. Industri pariwisata tanah air pernah menjadi primadona, sangat kuat dan besar.
“Dengan adanya front line diharapkan, pariwisata bisa bangkit kembali. Karena sering kita alami, awalnya nggak ada rencana beli, berkat front line akhirnya beli,” ungkapnya.
Seminar yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai kampus itu, menjadi semakin hidup saat tanya jawab.
“Seminar ini sangat bagus, kita sebagai mahasiswa jadi tahu skil apa saja yang harus dimiliki seorang frontliner, fungsi AI apa saja, bagaimana mempromosikan produk dan sebagainya,” ucap Alvian, mahasiswa UNPAS.
Hadir pembicara lainnya seperti Daniel G. Nugraha, S.IP, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jabar, Drs. Rudi Lizwaril, SE, MM, dan Dr. Lina Auliana Santika. ***