BANDUNG, PelitaJabar – Ketegangan masih berlangsung di Laut Merah menyusul dibentuknya satgas maritim pimpinan Amerika Serikat (AS) guna merespons serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi wilayah perairan tersebut.
Seperti diketahui, Ahad (31/12/2023) lalu, helikopter Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal Houthi di Laut Merah. Ketiga kapal tersebut menjadi sasaran serangan helikopter AS saat berusaha membajak sebuah kapal komersial yang sedang melintasi wilayah perairan tersebut. Houthi mengakui, sebanyak 10 anggotanya hilang atau terbunuh dalam peristiwa itu.
Dikutip dari Republika, sejak pertengahan November 2023, kelompok Houthi telah menyita dan menyerang belasan kapal komersial yang melintasi Laut Merah dengan menggunakan drone serta rudal.
Houthi mengklaim mereka hanya membidik kapal-kapal milik atau menuju pelabuhan Israel. Serangan terhadap kapal-kapal tersebut merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan dan perlawanan Palestina.
Sementara, KRI Diponegoro yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL melintasi Teluk Aden, Bab El Mandeb dan Laut Merah. Hal ini dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023 – 2 Januari 2024.
MELINTAS
KRI Diponegoro juga berusaha menjalin komunikasi dengan beberapa kapal perang asing yang tergabung di CTF 151 (Counter Piracy) dan CTF 153 (Security Cooperation in Red Sea & Gulf of Aden) serta kapal sipil lainnya terutama berbendera Indonesia guna information-sharing dan meng-update situasi terbaru.
“Kita berusaha untuk menjalin komunikasi dengan kapal-kapal perang lain untuk pertukaran informasi dan kapal-kapal komersil berbendera Indonesia untuk tetap berada di Internationaly Recomended Transit Corridor (IRTC) sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman”, tegas Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, Komandan KRI Diponegoro-365, dalam rilisnya Kamis (04/02/2024). ***