BANDUNG, PelitaJabar-Tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX 2020 taekwondo lebih memilih menetap dan meneruskan sentralisasi atletnya di Mess Jalan Padjajaran Bandung.
“Saya lebih kuatir kalau atlet dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Karena hampir semua atlet kita daerah asalnya dikategorikan sebagai zona merah pandemi covid 19. Jadi, saya lebih tenang, jika anak-anak tetap berada di mess melanjutkan sentralisasi yang sudah kami mulai Januari lalu,” kata pelatih kepala Bayu Firmansyah kepada PJ. Com Senin sore (6/04/2020).
Dikatakan, dengan di sentralisasikannya di Bandung, akan mudah terpantau.
“Keputusan ini kami ambil setelah melakukan pertemuan dengan pengurus Taekwondo Jabar dan mendapat persetujuan Ketua KONI (Pak Ahmad Saefudin). Termasuk ke Satlak kami juga berkoordinasi. Jadi, ya inilah yang kami pilih memusatkan latihan tetap di Bandung,” terang Bayu.
Dia melanjutkan, para pelatih melakukan pengawasan secara bergiliran.
“Bahkan kami juga minta tolong ke Satpam yang jaga di gerbang kantor KONI untuk melarang dan mengingatkan setiap atlet yang keluar dari zona KONI Jabar. Pokoknya, saya lebih tenang atlet semua ada di Bandung,” ucap Bayu.
Terkait pelaksanaan latihan, dikatakan Bayu, hanya dilakukan sekali saja diwaktu sore.
“Hanya menjaga kebugaran dan kondisi saja. Tidak ada paksaan dalam latihan. Kami yakin dalam diri atlet sudah ada sifat disiplin. Mereka sudah tahu apa yang dilakukan dalam kondisi pandemi corona saat ini,” ujar Bayu.
Intinya kata Bayu yang juga mantan atlet Nasional ini, dirinya dan para atlet akan bertahan latihan di mess Padjajaran.
“Kami akan bertahan latihan dan sekaligus mengkarantinakan para atlet sampai adanya pengumuman yang sah dan resmi dari KONI Jabar terkait pelaksanaan PON Papua diundur atau tidak. Kalau ada pengumuman pengun duran pelaksanaan PON, kami akan segera pulangkan atlet,” pungkasnya. Joel