BANDUNG, PelitaJabar – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, sejumlah pusat pemberangkatan dan penerimaan tamu ke luar dan masuk Kota Bandung mulai dari terminal, stasiun kereta api dan bandara melakukan penyesuaian.
Seperti Bandara Husein Sastranegara siap menghadapi PPKM level 3 yang kini berlaku di Jawa – Bali, termasuk di Kota Bandung.

‘Kami mengacu pada SE 22 Tahun 2021 dan SE Kementerian No. 96 tahun 2021. Jadi persyaratan perjalanan menggunakan transportasi udara masih kita implementasikan untuk pencegahan Covid-19,’ terang Cin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disinggung dampak PPKM, Cin mengungkapkan tidak terlalu berdampak.
‘Secara keseluruhan, dampaknya tidak terlalu besar, karena penerbangan di weekday masih dinamis, rata rata total penumpang 1800-1900, sedangkan pada week end mencapai 2100-2200,’ ungkap Cin kepada PJ di Bandung Senin 14 Pebruari 2022.
Untuk armada, di Bandara Husein Sastranegara Citylink, Air Asia dan Lion masih terus jalan. Keterisian satu pesawat udara (depature) sekitar 60 persen lebih.
‘Ini masih normal, termasuk maskapai melayani 8 destinasi juga masih berjalan seperti Surabaya, Makassar, Denpasar, Yogyakarta, Kualanamu Palembang, Kalimantan dan Yogyakarta,’ tambahnya.
Pihak bandara juga memastikan tempat duduk di sekitar bandara sudah berjarak 1,5 meter. Selain itu, bandara juga membuka layanan tes cepat dan PCR Covid-19.
Cin berpesan jika hendak melakukan perjalanan melalui udara, pastikan kesiapan persyaratan seperti vaksinasi dan menyertakan hasil tes negatif rapid antigen jika anda sudah menerima vaksin dosis kedua.
‘Kalau tidak ada keperluan penting, sebaiknya di rumah saja. Namun jika harus bepergian, siapkan prokesnya, ikuti anjuran vaksinasinya dan syarat keberangkatannya,’ pesan Cin Asmoro.
Sementara di area terminal Leuwi Panjang, setiap 10 hingga 30 menit sekali, petugas mengingatkan calon penumpang untuk menggunakan masker. Calon penumpang bis harus melalui pemindaian aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan status vaksinasinya.

‘Untuk penumpang bis wajib menaati protokol kesehatan. Kami juga rutin berkeliling dan membawa masker. Kalau ada calon penumpang yang tidak memakai masker dengan alasan tidak membawa, kita berikan maskernya,’ ungkap Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Leuwipanjang, Asep Hidayat, Kamis 10 Februari 2022.
Pihaknya juga mengimbau penyedia layanan bis (PO) untuk menyediakan alat protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer bagi calon penumpang yang akan berangkat.
‘Selain itu, wajib pakai masker, jaga jarak dan jangan ngobrol di dalam bis. Tegur sopir dan kondektur kalau tidak pakai masker,’ pesannya.
Sedangkan di PT. Kereta Api Indonesia juga menerapkan hal yang sama.
‘Sejauh ini, dengan meningkatkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan hand sanitizer selama berada di area stasiun maupun saat naik ke dalam kereta. Kami juga memastikan, penumpang kereta api jarak jauh telah melakukan tes rapid antigen dan PT. KAI saat ini menyediakan layanan tersebut,’ kata Kuswardoyo, Humas PT KAI Daop 2 Bandung.

Calon penumpang yang hendak menjalani tes rapid, cukup membayar Rp35.000 dan layanan tes ini dan datanya terintegrasi dengan tiket keberangkatan.
‘Di samping itu, kami berupaya untuk mengurangi kontak fisik antara petugas kami dengan pengguna jasa Kereta Api dengan mengutamakan pembelian dan penjualan tiket secara online melalui aplikasi KAI Acces. Ada pula sistem boarding mandiri dan semua pengguna jasa yang kedapatan suhu tubuhnya lebih dari 37,3 derajat celsius tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan,’ pungkas Kuswardoyo.
Terminal Leuwipanjang, Bandara Husein Sastranegara maupun Stasiun Bandung berharap kerja sama dari para calon penumpang untuk taat protokol kesehatan. ***