BANDUNG, PelitaJabar – Kontingen “Bandung Juara” tampil sebagai Juara Umum pada Kejuaraan karate “Bandung Open Championship 2024” yang berakhir Minggu 14 Juli di GOR Bandung. Kejuaraan sendiri berlangsung dari 12 hingga 14 Juli 2024.
Bandung Juara menggondol 29 medali emas, 8 perak dan 8 medali perunggu sekaligus menerima uang pembinaan sebesar Rp. 2 juta.
Juara kedua ditempati Yakuza Karate Club (YKC) yang terpaut jauh jumlah medalinya dari “Bandung Juara”. Yakuza berhasil meraih 7 medali emas, 6 perak dan 3 medali perunggu sekaligus mendapatkan uang pembinaan Rp. 1 juta.
Sementara posisi ketiga diraih dojo The F46LA dengan raihan 3 medali emas dan 2 medali perak serta menerima uang pembinaan sebesar Rp. 750 ribu.
“Alhamdulillah. Kejuaraan berlangsung lancar dan sukses. Saya sangat bangga. Yang menang jangan terlalu berbesar hati. Karena ini awal perjalanan dalam meraih prestasi terbaik lainnya. Dan yang kalah jangan berkecil hati. Teruslah berlatih. Ini hanya kemenangan yang tertunda,” jelas Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) FORKI Kota Bandung Agung Satria Negara saat menutup Kejuaraan Karate “Bandung Open Championship 2024”.
Hasil dari Kejuaraan Bandung Open kali ini, kata Agung tampak sekali memunculkan bibit unggul karateka Kota Bandung.
“Untuk agenda kejuaraan resmi mendatang seperti Porprov XV di Kota Bogor 2026, kita punya stok atlet yang banyak. Ini akan terus kita asah sampai yang terbaiklah dari yang baik yang akan menjadi duta-duta Karate kota Bandung nanti,” kata Agung.
Sementara Ubaidillah Ketua panitia pelaksana Kejuaraan Bandung Open Championship 2024 mengatakan Kejuaraan berlangsung sesuai rencana.
“Alhamdulillah kejuaraan berjalan lancar dan sukses. Bahkan berlangsung lebih cepat dari waktu yang diagendakan. Seharusnya selesai dan penutupan sekitar jam 5 atau 6 sore. Ternyata sekitar jam 1-an pertandingan udah selesai,” ucap Kang Ubay, begitu pemegang DAN VI ini akrab disapa.
Semua panitia kata Kang Ubay sepakat tidak melakukan istirahat dan lebih memilih melakukan pelayanan maksimal.
“Kalau minggu kebanyakan pertandingan dilakukan anak-anak yang disebut “new comer” alias pendatang baru. Sehingga eventnya juga disebut festival. Artinya anak-anak yang tampil adalah atlet karate bibit yang baru pertama turun naik matras. Mereka rata-raya mendapat pengawalan orang tua mereka,” pungkasnya. Joel