Begini Cara Kurangi Stres Bagi Remaja

- Penulis

Rabu, 11 September 2019 - 21:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Tak sedikit remaja dihinggapi stres. Selain jiwa yang masih labil, remaja acapkali diidentikkan dengan penurunan psikologis. Akibatnya, tak sedikit yang mengambil jalan pintas, bunuh diri.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat pada 2012, terdapat 804.000 kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia, dengan tingkat kematian tertinggi ditemukan pada usia 20 tahun. Indonesia sendiri menduduki peringkat 159 sebagai negara yang melakukan bunuh diri terbanyak.

Sementara prevalensi bunuh diri pada 2016 sebanyak 1 orang per jam. Namun, hal ini masih belum bisa dipastikan karena tidak ada alat pengukur pasti untuk menghitung angka bunuh diri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagian besar remaja menjalani hidup dengan kondisi depresi. Faktor pemicunya, antara lain media sosial, permainan daring, merasa prestasi lebih rendah dari yang ditargetkan, dan mendapat penolakan dari lingkungan pertemanan,” jelas Psikiater Nova Riyanti Yusuf, seperti diberitakan Kompas, Selasa (10/9).

Menurutnya, dominan remaja bunuh diri disebabkan depresi seperti kehilangan minat dan semangat, gangguan tidur, hilangnya nafsu makan hingga prestasi menurun.

Menilik peristiwa tersebut, Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bandung, Soni Aida mengatakan, sekolah gencar melakukan pencegahan dengan berbagai cara.

“Ini hampir terjadi di sekolah kami. Tetapi, dengan sigap kami melakukan berbagai tindakan. Dimulai dengan memanggil sang anak dan memancingnya untuk menceritakan masalahnya. Setelah itu, kami meminta pertolongan psikiater,” ujar Soni Aida saat diwawancarai, Rabu (11/9).

Sementara Staf Humas SMKN 12 Bandung, Dini Juwita mengungkapkan, sekolah memberikan ruang bagi siswa untuk menceritakan masalahnya kepada guru bimbingan konseling (BK).

“Langkah ini memberi kesempatan kepada sang anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Terkadang, kami menjadi guru sekaligus teman buat anak-anak agar nyaman bercerita,” pungkasnya singkat. Mal

Komentari

Berita Terkait

Didukung Dana Hibah, PKM 2025 USB YPKP Kembangkan SIM di Cibeunying Kidul
Miris! Banyak SPPG di Garut Tak Bersertifikat Laik Higiene, Pemerintah Diam Saja?
JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan
One Ride 2025, Komunitas Royal Enfield Bagikan Helm Gratis untuk Ojol
Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan
Pasar Al-Mahirah Banda Aceh Pembuka FPR 2025
BRI Peduli Bantu Ambulance untuk Dian Ar-Rokhmat Kuningan
Imbas Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung Kehilangan Ratusan Ribu Wisatawan

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 16:20 WIB

Didukung Dana Hibah, PKM 2025 USB YPKP Kembangkan SIM di Cibeunying Kidul

Selasa, 23 September 2025 - 14:52 WIB

Miris! Banyak SPPG di Garut Tak Bersertifikat Laik Higiene, Pemerintah Diam Saja?

Senin, 22 September 2025 - 21:07 WIB

JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan

Senin, 22 September 2025 - 18:59 WIB

One Ride 2025, Komunitas Royal Enfield Bagikan Helm Gratis untuk Ojol

Senin, 22 September 2025 - 18:35 WIB

Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan

Berita Terbaru

FEATURED

JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan

Senin, 22 Sep 2025 - 21:07 WIB

RDP : Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya Pimpin RDP Bersama OPD Pemkot Bandung, Senin, 22 September 2025

FEATURED

Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan

Senin, 22 Sep 2025 - 18:35 WIB