CIANJUR, PelitaJabar – Nasib seseorang tak ada yang tahu. Berkat kerja keras dan ditunjang dengan modal dan strategi yang mumpuni, membuatnya meraih kesuksesan.
Itulah yang dialami Bunyamin (41). Dia membuka usaha berukuran empat kali lima meter persegi itu memiliki dua bagian. Bagian kiri menjual ATK dan peralatan sekolah, sedangkan di bagian kanannya menjual perhiasan emas.
Aset tak bergerak milik Bunyamin dan istri pun cukup banyak, seperti kebun, sawah, rumah dan lahan kosong yang rencananya akan dijadikan ruko dalam beberapa waktu ke depan.
Tahun 2008 Bunyamin dan istri nekat mengajukan pinjaman modal usaha ke Bank BRI Unit Cidaun untuk membiayai usaha pertamanya. Dengan jaminan BPKB motor, Bunyamin mendapat pinjaman sebesar Rp3 juta.
Pria yang pernah bekerja sebagai pegawai toko emas itu, memulai bisnis kecil-kecilan dengan berjualan sendal dan tas sambil keliling kampung dari pagi hingga sore. Sekitar satu sampai dua tahun, Bunyamin melakoni usaha tersebut.
“Uang Rp3 juta itu saya pakai modal untuk berjualan sendal dan tas keliling kampung. Sambil menyicil kredit ke BRI, saya juga mengumpulkan modal untuk membangun toko,” ujar Bunyamin.
Kegigihannya dalam usaha berbuah manis. Pada 2009, Bunyamin berhasil merealisasikan impiannya untuk membangun toko Alat Tulis Kantor (ATK) dan peralatan sekolah di depan rumah.
Seiring berjalannya waktu, usaha Bunyamin semakin berkembang dan dukungan Bank BRI kepadanya juga semakin besar.
Tahun 2018, Bunyamin mendapatkan pinjaman modal usaha lagi dari BRI untuk membuka toko emas.
Melihat keberhasilan Bunyamin menjalankan usaha, Bank BRI kembali mengucurkan pinjaman sebesar Rp500 juta selama dua periode cicilan.
Pinjaman tersebut digunakan Bunyamin untuk mengembangkan bisnis usaha penggilingan padi.
Tahun 2020 BRI menawarkan program BRILink yang langsung diterima oleh Bunyamin. Sejak saat itu, Bunyamin menjadi Agen BRILink untuk masyarakat di sekitar rumahnya.
Di awal program, dalam sehari Bunyamin bisa melayani volume transaksi lebih dari Rp100 juta.
“Kalau sekarang kan Agen BRILink sudah banyak ya, jadi volume transaksi yang kami layani sudah tidak sebanyak dulu. Tapi ini juga masih jalan. Kadang-kadang sampai Rp20 juta sehari, lumayan lah,” beber Bunyamin.
Kepala BRI Unit Cidaun Indera Pratama mengatakan, di unitnya ada 26 nasabah yang menerima pinjaman Kupedes di atas Rp200 juta. Namun hanya ada dua nasabah yang mendapatkan pinjaman dengan plafon Rp500 juta, salah satunya Bunyamin.
“Pa Bunyamin ini sudah yang kedua kalinya mendapatkan pinjaman Rp500 juta,” pungkasnya singkat. ***