BANDUNG terkenal dengan produsen fasyen kreatifnya, mulai dari baju, sepatu, jaket, kaos, dan lain – lain, maka bisa dikatakan jika Bandung adalah kota yang menjadi transetter fesyen Indonesia.
Bisnis yang sedang trend saat ini yaitu bisnis celana tactical dan baju army. Bisnis yang sifat nya trend biasanya usianya tidak terlalu panjang, karena trend fasyen terus berkembang dan banyak model fesyen terbaru.
Dalam bisnis fesyen juga trend atau waktu laris menjadi permasalahan, seringkali kita dihadapkan pada satu titik dimana kosumen merasa pada titik jenuh akan design atau model fesyen yang ada. Sedang disisi lain seoarang pebisnis harus terus eksis dalam bisnis nya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Trend menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bentuk nominal yang berartikan ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu (pakaian, gaya rambut, corak hiasan, serta penggunaan jilbab dan lain sebagainya).
Jadi secara garis besar trend adalah objek yang sedang menjadi pusat perhatian di masyarakat pada saat tertentu. Jika kita kaitkan dengan fashion atau busana. Trend adalah busana yang sedang digemari oleh sebagian besar masyarakat pada periode waktu tertentu.
Dalam hal ini, tanda-tanda suatu objek sedang menjadi trend adalah jika disaat tersebut menjadi pusat pembicaraan, pusat perhatian dan sering sekali digunakan. Dan trend ini terjadi pada saat tertentu saja, karena trend mempunyai masa atau umur dimayarakat
Celana taktikal umumnya berpotongan agak longgar dan tidak ketat namun saat ini celana taktika banyak semodel ukuran celana chino yaitu lebih kecil dan sedikit ngepas di kaki, memiliki banyak kantong dan didominasi warna-warna gelap sebagaimana celana militer pada umumnya seperti biru tua, abu-abu, hitam, atau hijau tua.
Celana ini pada mulanya diperkenalkan lewat seragam tentara yang membantu saat mereka menjalankan tugas. Celana Black Hawk Tactical Outdoor gunung PDL ini mempunyai bahan yang ringan tetapi cukup tebal yang fashionable.
Celana Black Hawk Tactical terbuat dari bahan katun atau ripstop. Celana ini sekilas mirip dengan celana cargo karena memiliki sejumlah kantong yang memudahkan para pria membawa gadget, dompet, atau kebutuhan lainnya.
Perbedaan utamanya dengan celana biasa terletak pada banyak kantong di sekitar area paha. Hal tersebut dimaksudkan agar pengguna celana bisa lebih cepat dan mudah mengambil benda dalam kantong. kemudian celana tactical juga harus durable atau kuat agar siap digunakan untuk kegiatan outdoor. Hal-hal tersebut menunjukkan karakteristik utama celana tactical, yaitu practical dalam penggunaan, serbaguna, dan tahan lama.
Mengikuti perkembangan zaman, celana tactical kini lazim digunakan juga oleh warga sipil. Secara tampilan, desain celana tactical sendiri lebih kuat ke arah rough dan outdoor style. Hal tersebut membuatnya tepat dipakai untuk kegiatan kasual dan aktivitas outdoor. Mulai dari jalan-jalan ke mal hingga menjelajahi gunung.
Bahan utama dari celana ini adalah kain Ripstop, kain ini merupakan kain tenun yang sering terbuat dari benang nilon, kain jenis ripstop ini memiliki kelebihan dalam rasio kekuatan-to-weight yang menguntungkan dan bahwa air tidak dapat dengan mudah menyebar.
Kain yang digunakan untuk membuat ripstop termasuk kapas, sutra, poliester, dan polypropylene, nilon dengan konten terbatas pada benang crosshatched yang membuatnya tahan air.
Salah satu produsen celana tactikal adalah Cv Rezeki Dua Puteri, milik Enjang suryana yang beralamat di Kp. Hegarmanah rt.01/01 Desa Hegarmanah Kec. Cikancung Kab Bandung dengan produksi celana tactical dan baju army dengan merk JhoArmy.
Dalam analisa penelitian yang penulis lakukan sebagai tugas kulian Inovasi Masyarakat di Program Magister Manajemen Inovasi STIE-STEMBI dengan hasil sebagai berikut.
- Pangsa pasar mode khusus nya celana masih terbuka lebar ini di tandai dengan bertahannya model celana ini hampir 6 tahun.
- Konsistensi kualitas harus dipertahankan karena kualitas produk tetap menjadi hal yang harus diperhatikan sehingga konsumen akan terus setia dan repeat order
- Saat ini ada kecenderungan penurunan pemasaran ini bisa dikarenakan kondis ekonomi pasca covid – 19 atau bisa juga karena mencapai titik jenuh di model celana taktikal ini.
- Harga kain Ripstop mengalami kenaikan untuk grade A adalah Rp. 27.000,- berarti mengalami kenaikan Rp. 5,000,- per meter. Dan ini berpengaruh pada harga jual walaupun kecenderungan harga jual malah menurun dikarenakan persaingan.
- Persaingan di marketplace semakin kurag sehat kecenderungan system dumping atau banting harga.
- Ongkos produksi meningkat, biaya kenaikan Tarif dasar listrik dan BBM
- Harga jahit perpotong tidak mengalami kenaikan akan tetapi biaya makan mengalami kenaikan
- Model yang cenderung stagnan mulai pada titik jenuh sehinggan harus dibarengi dengan model lain atau varian lain
- Perluas akses pemasaran.