Canggih, Alat Buatan Telkom University Ini Mampu Mendeteksi 4 Bencana

- Penulis

Selasa, 14 Februari 2023 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Telkom University yang lebih dikenal dengan Tel-U, kembali menelorkan alat canggih yang diberi nama patriot.net. Alat berbasis IOT tersebut, dinilai mampu melakukan pencegahan dan penanggulangan recovery dari bencana yang sering terjadi di indonesia.

LAUNCHING : Tel-U dan LPDP saat prosesi launching patriot.net di Telkom University. PJ/Mal

‘Alhamdulilah ini adalah grand launching produk kedua hasil inovasi kami yang dibiayai oleh LPDP jadi patriot.net. Kita tahu indonesia adalah ring of fire dan kita perlu antisipasi itu semua. Alhamdulilah hasil riset yang dipimpin oleh Prof Khoirul Anwar didanai oleh LPDP sebesar Rp 4,5 miliar dan sudah dikomersialisasi, Insha Allah bermanfaat dan membawa keberkahan untuk Indonesia,’ jelas Rektor Tel-U Prof. Adiwijaya saat lounching patriot.net di Gedung Damar Telkom University, Kabupaten Bandung Selasa 14 Februari 2023.

Dikatakan, alat ini terdiri dari lima device, dimana satu sampai 4 sensor untuk monitoring empat jenis bencana. Pertama adalah longsor, banjir gempa dan tsunami.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

‘Yang kelima adalah alat yang diturunkan seandainya bencana telah terjadi. Yakni mobile layanan yang bisa menggunakan 2g, 3g, 4g bahkan 5g dan wifi. Ini sangat membantu untuk korban bencana yang mungkin kejatuhan pohon, intinya enggak bisa jalan, jadi kita deteksi mereka bisa call langsung kita bisa deteksi lokasinya walaupun kita harus tambah antena yang horn bisa mendeteksi dia dimana. Dengan begitu tim resqu bisa menemukan korban,’ paparnya.

Sementara sensor yang digunakan terdapat beberapa tipe, pertama gempa, dengan sensor deteksi getaran. Tsunami mendeteksi tiba tiba surutnya air laut jadi tidak simpan ditengah laut tapi ditepi laut.

‘Lalu untuk longsor kita deteksi dua posisi, jadi setiap detik disampaikan posisinya, jadi jika masih sama berarti enggak ada longsor, tapi kalau terus geser-geser, itu berarti terjadi longsor. Kemudian banjir, kita deteksi dari ketinggian air. Jika melebihi ketetentuan tertentu, maka akan berikan warning. Informasi ini diberikan melalui aplikasi, dan pemko Padang bisa mendeteksi sensor mana yang rusak dan masih baik,’ sebut Rektor.

Seperti diketahui, alat tersebut sudah diujicoba di Kota Padang Sumbar dan Sungai Citarum. Bahkan hingga saat ini alat tersebut masih ada.

Sementara, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui PLH Kalaksa BPBD Jawa-Barat Ir. Budi Juanda mengapresiasi peluncuran alat pendeteksi bencana.

‘Atas nama Pemerintah Daerah, kami ucapkan terimakasih kepada LPDP yang telah memilih Tel-U sebagai universitas untuk kegiatan penelitian dalam hal kebencanaan.

KETERANGAN : Direktur Fasilitas Riset LPDP  Ir. Wisnu Sardjono Soenarso saat memberikan keterangan kepada awak media disela peluncuran patriot.ner di Telkom University. PJ/Mal

‘Pemda tidak bisa berjalan sendiri, sehingga pentahelix bagian yang tidak terpisahkan terutama urusan bencana. Di Jawa-Barat sendiri, terjadi 1.300 bencana pada tahun 2022, dimana 50 persennya hidrometeologis berupa angin kencang dan puting beliung, dan ini menjadi urusan bersama,’ pungkasnya singkat.

Sedangkan Direktur Fasilitas Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP  Ir. Wisnu Sardjono Soenarso mengungkapkan, alat tersebut sangat membantu di saat kejadian yang tidak diinginkan.

Dia berharap, riset tersebut dapat langsung dinikmati masyarakat, dan semoga kedepan akan segera keluar versi-versi yang lebih canggih.

‘Jadi teruslah berinovasi, percuma juga jika banyak orang pintar namun daerahnya tidak sejahtera. Ilmu kita di Perguruan Tinggi ini, diharapkan dapat mempermudah hidup orang banyak. Saya ucapkan selamat patriotnya bisa launching, terus kembangkan, dua bulan lagi saya kesini harus ada produk baru lagi,’ pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern
Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar
Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:57 WIB

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB