Cegah Klaster Baru, Intensifkan Tes Masif

- Penulis

Kamis, 9 Juli 2020 - 18:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Guna mencegah penyebaran COVID-19, dilakukan pengetesan dan pelacakan untuk mengidentifikasi klaster baru.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani mengatakan, pihaknya konsisten meningkatkan pelacakan, pengetesan, dan isolasi. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan kunci penanganan COVID-19.

“Kami akan identifikasi potensi-potensi penyebaran, dengan pengetesan yang lebih masif lagi,” kata Berli di Gudang Bulog Divre Jabar, Kota Bandung, Kamis (09/07/2020).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihaknya berupaya memenuhi standar pengetesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 10.000-15.000 swab test dengan metode PCR dalam satu minggu.

Terdapat dua klaster baru di Jabar, yakni klaster industri dan klaster institusi pendidikan kenegaraan di Bandung Raya. Ditargetkan, pelacakan di dua klaster tersebut selesai pekan depan.

“Mudah-mudahan paling lambat minggu depan sudah menyelesaikan semua klaster. Kami juga intens mencegah munculnya klaster baru dengan meningkatkan pengetesan masif,” ucapnya.

Menurut Berli, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan menggelar tes masif di sekitar 20 institusi pendidikan kenegaraan di Jabar.

“Kami akan identifikasi mana-mana yang harus dilakukan pemeriksaan. Untuk selanjutnya, nanti akan dikunjungi petugas kesehatan, baik dari gugus tugas provinsi, kabupaten/kota setempat, bahkan puskesmas,” katanya.

Berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) pada Rabu (08/07/2020) pukul 14:00 WIB, 1.763 pasien COVID-19 sudah dinyatakan sembuh.

Sementara jumlah pasien positif COVID-19 yakni 3.779 orang, 1,836 pasien positif aktif, dan 180 meninggal dunia.

Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10.872, selesai pengawasan 9.613 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.259 orang.

Untuk ODP sebanyak 55.655 orang, selesai pemantauan sebanyak 53.413 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 2.242 orang. Rls

Komentari

Berita Terkait

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung
XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia
BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang
Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan
Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback
Ada Apa Nih Wali Kota se Indonesia Ngumpul di Bandung
Denny Susanto Minta Ketua PSSI Yogyakarta Dihukum Berat
Ketum KONI Jabar Kukuhkan Komisi & Tim Keabsahan Porprov XV 2026

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:45 WIB

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung

Jumat, 18 April 2025 - 14:08 WIB

XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia

Kamis, 17 April 2025 - 16:53 WIB

BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang

Kamis, 17 April 2025 - 11:58 WIB

Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback

Berita Terbaru

FEATURED

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung

Jumat, 18 Apr 2025 - 20:45 WIB

FEATURED

XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:08 WIB

FEATURED

BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang

Kamis, 17 Apr 2025 - 16:53 WIB

FEATURED

Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:58 WIB

FEATURED

Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:31 WIB