Dancing in the rain, arti keluarga dan persahabatan sejati

- Penulis

Minggu, 21 Oktober 2018 - 16:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabarScreenplay Film dan Legacy Pictures kembali menghadirkan Dancing The Rain. Sebuah film yang menceritakan kehidupan Banyu, seorang anak pengidap autisme

Menampilkan aktris kawakan Christine Hakim berperan sebagai Eyang Uti, Dimas Anggara (Banyu), Deva Mahenra (Radin), dan juga Bunga Zainal (Kinara).

Sejak lahir, Banyu ditelantarkan orang tuanya. Namun Eyang Uti dengan penuh kasih sayang merawat dan membesarkan Banyu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rasa iba semakin dalam begitu Banyu diketahui mengidap spektrum autis. Hal ini membuat Banyu sulit berinteraksi dengan lingkungan. Apalagi, Banyu juga sering di-bully oleh teman-temannya.

Namun seiring waktu, dia menemukan sahabat yang sangat menyayangi, Kinara dan Radin. Ketiganya semakin kompak. Namun, persahabatan mereka harus mengalami sebuah ujian.

“Awalnya aku ingin karakter seperti itu, kebetulan Screenplay film memberikannya. Saya baca naskahnya, saya takut, ternyata berat nih karakter,” ungkap Dimas saat ditemui di BTC XXI Pasteur Bandung Minggu (21/10).

Lalu, dirinya meminta saran sang ayah. “Saya bilang ini saya yang minta, tapi ini tanggung jawabnya besar, ortu bilang ini yang kamu minta, kamu inginkan. Akhirnya saya research, observasi juga, disitu saya yakin mudah-mudahan saya bisa memberikan yang terbaik,” tambah pemeran Balqi di film Andai Mati Besok.

Alumnus Pelita Harapan ini, baginya, anak-anak berkebutuhan khusus ini merupakan orang-orang hebat.

“Mereka spesial, lebih dari orang normal. Dan saya mau tahu, bagaimana rasanya menjadi mereka, bagaimana bisa bertemu orang banyak, saya juga melatih empati saya,” tambah pria keturunan Kebumen-Batak.

Film yang mengambil gambar di Jakarta itu, memakan waktu selama sebulan. Walau ada kesulitan, Dimas mampu melewati semua walau didampingi psikiater.

“Pesan dari film ini, betapa perjuangan keluarga sangat berat untuk menjaga kita, dan arti persahabatan sejati, kita nggak boleh menjelek jelekkan kekurangan orang, dan juga kelebihan, jadi masing-masing punya kelebihan dan kekurangan,” ujar peraih FTV Award ini.

Alhamdulillah, lihat penonton keluar dari bioskop, punya ikatan yang kuat, keluar air mata penonton membuat kita dan Screenplay berhasil memberikan pesan. Kepada penonton, dan itu yang kita harapkan,” pungkasnya. Mal

Komentari

Berita Terkait

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah
Yadi Sofyan Sidak Pelatcab Peparda NPCI
Rakerprov IKASI, Bahas Usia Hingga Pungutan BK Porprov
Camat Kersamanah Ingatkan Kades Tak Boleh Pegang Dana Desa

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:42 WIB

Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:36 WIB

Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:31 WIB

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terbaru

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB

FEATURED

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Rabu, 9 Jul 2025 - 20:31 WIB