BANDUNG, PelitaJabar — Kodim 0618/ BS dan Badan Pemerdayaan Perempuan Keluarga Berenacana (BPP-KB) Kota Bandung membuka Pencanangan Kesehatan di wilayah Kodim 0618/ BS di yang dipusatkan Klinik Monalisa Bandung Rabu (15/8).
Komandan Kodim 0618/BS Kol. Inf Arfin Dahlan menyebutkan, kegiatan ini merupakan lanjutan program KB-Kes yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Jabar di Banten beberapa waktu lalu.
“Kodim 0618/BS, menindaklanjuti pencanangan guna mendukung program pemerintah, terutama Pemkot Bandung dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kegiatan ini sifatnya nasional, seluruh kabupaten kota,” jelas Dandim disela kegiatan.
Dikatakan, masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dengan terencana, salah satunya dengan program KB.
“Setiap warga bisa memberikan kesejahteraan keluarganya dengan dua anak. Sekarang kita bisa merasakan, biaya hidup yang makin tinggi, kesehatan, pendidikan. Kalau ikut KB dengan dua anak, lebih mudah mengurusny. Negara aman sentosa, rakyatnya sejahtera, kesehatan terjamin, angka kematian menurun, sehingga kedepannya generasi mendatang akan melanjutkan estafet kepemimpinan,” tegas Dandim.
Menurutnya, Indonesia akan memasuki fenomena bonus demografi. Yakni mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Hal ini terjadi karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).
Melalui program KB merubah struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja (0-14 tahun dan diatas 65 tahun) terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun).
“Itulah kenapa kami punya peran mensukseskan KB dengan mempersiapkan generasi muda berkualitas. Para Babinsa membantu penyuluh KB dilapangan, memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya KB, satu babinsa untuk satu kelurahan,” pungkasnya.
Sementara, Kepala BPP-KB Kota Bandung Drs. Edi Marwoto menyebutkan, dalam kegiatan ini, juga melayani pelayanan KB, edukasi, pemasangan spiral, iud dan sebagainya.
“Selama setahun ini, ada gebrakan, walau ada istilah KB hidup segan mati tak mau. Makanya kita gaungkan lagi, kita ciptakan keluarga kecil sejahtera, salah satunya dengan merangkul rumah sakit yang telah memiliki standar operasional, sehingga masyarakat tidak takut lagi ikut pelayanan KB misalnya pemasangan iud, spiral dan sebagainya,” tambah Edi.
Kota Bandung sendiri menurutnya Kota yang memiliki daya tarik bagi wisatawan regional bahkan internasional. Sehingga jumlah penduduknya terus bertambah.
“Kota Bandung ini daya tariknya luar biasa. Namun tingkat penurununan angka kelahiran kota Bandung yang ditargetkan 1,96, kita bisa 1,95. Artinya menurun 1 persen. Penduduk Kota Bandung bertambah, salah satunya karena urbanisasi, disinilah pentingnya program KB, dengan dua anak, kita harapkan jadi keluarga berkualitas,” tutup mantan Kepala Satpol PP Kota Bandung ini. Mal