Dibangun 1869, Mungsolkanas Jadi Masjid Tertua di Kota Bandung

- Penulis

Minggu, 31 Maret 2024 - 23:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Bagi sebagian warga Kota Bandung, mungkin sudah tak asing lagi dengan Masjid Mungsolkanas yang terletak di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Meski mungkin jarang dilirik orang, namun masjid yang dibangun pada 1869 itu, merupakan masjid tertua di Kota Bandung.

Masjid ini didirikan oleh seorang ulama bernama Kiai Haji Abdulrohim atau kerap dipanggil Mama Aden.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak seperti kebanyakan masjid di Indonesia, dinamai dengan bahasa arab, nama-nama tokoh Islam, sahabat Rasulullah atau Asmaul Husna, masjid ini justru menggunakan akronim dari kalimat berbahasa Sunda.

“Mungsolkanas sebenarnya singkatan dari kalimat bahasa Sunda ‘Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW’. Diambil dari filosofi doa yang terdapat dalam kitab Tankibulkaul. Artinya bahwa setiap orang yang membaca dan mengamalkan sholawat kepada Nabi SAW, Insya Allah doanya pasti akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT,” jelas Didin, Marbot Masjid Mungsolkanas, Minggu (31/03/2024).

Saat ini masjid tersebut telah mengalami perubahan signifikan menjadi bangunan dua lantai yang utamanya terbuat dari tembok. Tidak ada sisa-sisa bangunan lamanya sehingga masjid ini terlihat kokoh dan modern.

“Bangunan masjid ini didirikan di atas tanah yang diwakafkan oleh Lantenas, nenek dari Pak Zakaria, yang juga menjabat sebagai pengurus pertama masjid ini. Sekarang sih sudah direnovasi berkali-kali sampai yang paling besar itu tahun 2009,” kata Didin.

Saat awal dibangun, masjid itu tidak seperti sekarang. Bentuknya masih panggung dari billik dengan satu lantai. Dahulu ada kolam di bawah yang sekarang diubah menjadi kantor untuk keperluan masjid.

“Saat ini, kapasitas masjid telah meningkat dan dapat menampung sekitar 100 orang jemaah,” imbuhnya.

Meski bentuk bangunan telah berubah, Masjid Mungsolkanas memiliki beberapa peninggalan. Salah satunya Al-qur’an ditulis tangan dan tersimpan di etalase kaca di lantai dua masjid.

Peninggalan lainnya yaitu sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, terletak di depan pintu masuk bertuliskan “Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW.”

Selama bulan suci Ramadan, berbagai program berlangsung di Masjid ini.

“Termasuk pengajian anak-anak setiap sore, pengajian ibu-ibu setiap Senin, Rabu, dan Sabtu. Pesantren kilat, tadarusan, menyediakan takjil bersama dan juga shalat tarawih. Baru-baru ini, ada Pejabat Gubernur juga ikut salat tarawih berjamaah di Masjid Mungsolkanas,” pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB