BANDUNG, PelitaJabar — Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) menggelar bedah buku Trilogi Pribumisme dengan narasumber Dr. M.Dahrin La Ode, S.IP, M.Si di Madisjarahad Bandung Kamis (27/9).
Dalam paparannya, Dosen Unhan ini mengungkapkan, pribumi merupakan pendiri dan pemilik NKRI, penguasa NKRI dan pewaris NKRI bersifat aksioma sejak pra invasi maupun pasca invasi Belanda dan Jepang. Mereka bertahan hingga merdeka guna NKRI menjadi negara tangguh
didunia.
“Politik luar negeri bebas aktif, masih dipakai dan masih up-to-date. Ada dua aliran ideolagi, kapitalizem- liberalisem, sosialisem komunizem. Itu ideologi import, sementara kita Pancasila, kenapa bukan ideologi kita yang digunakan, itu sebabnya politik bebas aktif sangat diperlukan, tidak berpihak kepada kapitalizem maupun sosializem,” ujar La Ode kepada Harian Pelita usai kegiatan Kamis (27/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Kadisjarahad Brigjen TNI Djashar Djamil S.E., MM melalui Sesdis Kol. Inf. Donni Hutabarat menjelaskan, kegiatan bedah buku ini terasa penting. Karena kata pribumisme dalam kenyataannya ditengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini senantiasa berbenturan antara makna konotatif positif dengan konotatif negatif.
“Secara historis kita pahami bersama, salah satu permasalahan konflik dan kerusuhan sosial yang terjadi di beberapa wilayah selama ini disebabkan oleh ketidakmampuan kita dalam mengelola kata pribumisme dengan baik dan cerdas,” tambahnya.
Karena itu, lanjutnya, pribumi dalam hal ini tidak hanya sebagai pendiri, pemilik dan penguasa negara sebagaimana konsep trilogi pribumisme, melainkan juga sebagai garda terdepan dalam melindungi, mengamankan dan mempertahankan negara dari berbagai konflik dan kerusuhan.
“Dengan begitu, keberadaan non pribumi dalam wilayah tertentu, tentu tidak dijadikan sebagai alasan untuk menimbulkan konflik, melainkan harus mampu menjadi perekat nasionalisme, media transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan ekonomi bangsa,” pungkas jenderal bintang satu ini.
Ketua Panitia Kol. Caj. Drs. Nurwasis MM, mengatakan, sedikitnya 120 peserta dari berbagai elemen masyarakat hadir dalam diskusi tersebut.
“Ada dari FKPPI, PPM dan mahasiswa. Setelah mengikuti kegiatan ini, kita harapkan semua peserta mampu memahami dan menambah ilmu pengetahuan kita semua serta mampu menghadapi berbagai perubahan, perkembangan dan dinamika kebangsaan,” tutupnya. Mal