Disjarahad Gelar Bedah Buku Trilogi Pribumisme

- Penulis

Kamis, 27 September 2018 - 12:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar — Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) menggelar bedah buku Trilogi Pribumisme dengan narasumber Dr. M.Dahrin La Ode, S.IP, M.Si di Madisjarahad Bandung Kamis (27/9).

Dalam paparannya, Dosen Unhan ini mengungkapkan, pribumi merupakan pendiri dan pemilik NKRI, penguasa NKRI dan pewaris NKRI bersifat aksioma sejak pra invasi maupun pasca invasi Belanda dan Jepang. Mereka bertahan hingga merdeka guna NKRI menjadi negara tangguh
didunia.

“Politik luar negeri bebas aktif, masih dipakai dan masih up-to-date. Ada dua aliran ideolagi, kapitalizem- liberalisem, sosialisem komunizem. Itu ideologi import, sementara kita Pancasila, kenapa bukan ideologi kita yang digunakan, itu sebabnya politik bebas aktif sangat diperlukan, tidak berpihak kepada kapitalizem maupun sosializem,” ujar La Ode kepada Harian Pelita usai kegiatan Kamis (27/9).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

La ode saat menyerahkan bingkisan buku Trilogi Pribumisme kepada Sekdis Kol. Inf Donni Hutabarat usai bedah buku tersebut di Madisjarahad Bandung. PJ-Akmal

Sementara Kadisjarahad Brigjen TNI Djashar Djamil S.E., MM melalui Sesdis Kol. Inf. Donni Hutabarat menjelaskan, kegiatan bedah buku ini terasa penting. Karena kata pribumisme dalam kenyataannya ditengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini senantiasa berbenturan antara makna konotatif positif dengan konotatif negatif.

“Secara historis kita pahami bersama, salah satu permasalahan konflik dan kerusuhan sosial yang terjadi di beberapa wilayah selama ini disebabkan oleh ketidakmampuan kita dalam mengelola kata pribumisme dengan baik dan cerdas,” tambahnya.

Karena itu, lanjutnya, pribumi dalam hal ini tidak hanya sebagai pendiri, pemilik dan penguasa negara sebagaimana konsep trilogi pribumisme, melainkan juga sebagai garda terdepan dalam melindungi, mengamankan dan mempertahankan negara dari berbagai konflik dan kerusuhan.

“Dengan begitu, keberadaan non pribumi dalam wilayah tertentu, tentu tidak dijadikan sebagai alasan untuk menimbulkan konflik, melainkan harus mampu menjadi perekat nasionalisme, media transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan ekonomi bangsa,” pungkas jenderal bintang satu ini.

Ketua Panitia Kol. Caj. Drs. Nurwasis MM, mengatakan, sedikitnya 120 peserta dari berbagai elemen masyarakat hadir dalam diskusi tersebut.

“Ada dari FKPPI, PPM dan mahasiswa. Setelah mengikuti kegiatan ini, kita harapkan semua peserta mampu memahami dan menambah ilmu pengetahuan kita semua serta mampu menghadapi berbagai perubahan, perkembangan dan dinamika kebangsaan,” tutupnya. Mal

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB