Ekspor Kapas Masih Kecil, Ini Yang Dilakukan CCI dan API

- Penulis

Rabu, 25 September 2019 - 19:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar -Karena dianggap memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), terus mendapat dukungan berupa peningkatan investasi dari pemerintah Indonesia.

Selain mampu menciptakan lapangan pekerjaan, industri TPT juga memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri.

Salah satunya industri tekstil adalah home textiles atau tekstil yang digunakan sebagai bagian dari perabot rumah dan bertujuan memberikan interior karakteristik atau estetika.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Kevin dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), ekspor masih bagus, walau tidak terlalu naik.

“Kita bisa lihat, dari sektor TPP secara total ekspor kita dalam 10 tahun terakhir masih dikisaran 11-12-13 Miliyar, ” ujar Kevin disela seminar Cotton USA dalam Produk Home Textiles di Indonesia Rabu (25/9) di Hotel Aryaduta, Bandung.

Dia melanjutkan, dibandingkan di 2017, pada 2018 naiknya juga tipis hanya di kisaran 12, sekian menjadi 13 miliyar dollar.

“Tapi kalau kita liat dari sisi impor, naik, tren nya lebih besar, sekarang ekspor naiknya 2-3%, impor bisa 10-11% secara rata rata,” tambahnya.

Namun, untuk produk tertentu, untuk kain impornya ada 1 HS yang naiknya 70-100%.

“Artinya, kita boleh bangga ekspor kita masih mengalami peningkatan, tapi kalau impornya naiknya masih jauh lebih besar,” pungkasnya.

Sementara, Program Representative Indonesia (CCI) , Anh Dung Do menuturkan, Seminar ini merupakan pertama dilakukan.

“Kita ada satu misi, memberikan informasi tentang textil ke komunitas textil di Indonesia. Kita akan bantu perusahaan mulai dari yang kecil hingga besar. Untuk dapat informasi yang paling uptodate agar bisa menjadi perusahaan yang lebih besar, lebih baik, lebih propertable,” ucapnya.

Karena itu, Seminar tersebut merupakan gambaran bagaimana home textile bisa menggunakan cotton USA menjadi suatu produk yang akan dipasarkan baik domestic maupun internasional.

“Semoga perusahaan perusahaan bisa memanfaatkan lebih banyak tenaga kerja Indonesia,” tutupnya. Mal

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB