KAB. BANDUNG, PelitaJabar -Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan BKKBN Jawa-Barat mengevaluasi program Quick Wins dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bangga Kencana tahun 2025.
“Kami bersama lintas sektor berkolaborasi dalam menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat. Selain itu, kami juga terus berinovasi agar program ini memberikan layanan menjadi lebih responsif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, Selasa 14 Oktober 2025.
Dikatakan, Program Quick Wins di Jawa Barat telah menunjukkan hasil nyata. Salah satunya, penurunan prevalensi stunting menjadi 15,9 persen
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Evaluasi ini bukan sekadar menilai angka dan capaian, tetapi juga menjadi sarana refleksi dan pembelajaran untuk perbaikan berkelanjutan agar pelaksanaan program ke depan semakin optimal,” tambahnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menegaskan komitmen Pemprov Jabar memperkuat sinergi lintas sektor.
“Saya berharap seluruh jajaran OPD KB dapat meningkatkan koordinasi, terutama dengan BPKAD dan perangkat daerah lain. Penguatan sistem pelaporan melalui aplikasi Morena, optimalisasi APBD, dan peningkatan sarana prasarana sangat penting untuk keberlanjutan layanan Keluarga Berencana dan pelaksanaan Quick Wins yang langsung menyentuh keluarga di Jawa Barat,” beber Erwan.
Sementara Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono menyoroti pentingnya konvergensi kebijakan lintas sektor.
“Saat ini, sekitar 17,45 persen usia produktif masih menganggur dan 59,11 persen tenaga kerja berada di sektor informal yang rentan tanpa jaminan sosial. Ini tantangan besar agar bonus demografi tidak berubah menjadi beban demografi,” jelas Budi.
Pembangunan kependudukan tidak hanya soal angka kelahiran dan kematian, tapi peningkatan kualitas manusia.
“Negara maju adalah negara yang mampu menjamin rakyatnya hidup di atas level kualitas hidup tertentu melalui sistem social safety net — memastikan rakyat terpenuhi kebutuhan dasar minimal seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan,” pungkasnya. ***