BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat H. Yoko Angga Surya bersama manejer tim PON Cabang olahraga (Cabor) gulat, H. Laga Sudarmadi, memenuhi kebutuhan peralatan latihan atletnya yang tengah menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XXI 2024.
“Apa-apa yang menjadi urgent (mendesak dan penting) peralatan latihan pendukung mereka segera kami penuhi. Dan itu sudah kami belikan, uangnya dari kantong sendiri dulu,” kata H. Yoko.
kepada PJ Sabtu (17/2/2024).
Dikatakan, peralatan latihan sudah dibelikan setelah berkoordinasi dengan Satlak PON KONI Jabar.
“Setelah 4 atau 5 kali latihan Pelatda dimulai, saya mengumpulkan tim pelatih. Saya meminta kawan kawan pelatih berdiskusi apa saja peralatan latihan yang sangat diperlukan. Penekanan saya tentu yang sangat diperlukan. Akhirnya kawan kawan minta waktu untuk memikirkanya satu hingga dua hari hingga pelatih mengirimkan data data yang mereka butuhkan. Lalu saya minta manejer untuk pesankan. Alat alat yang mereka pesan itu kebanyakan untuk peningkatan fisik. Karena awal awalnya latihan lebih banyak latihan ke fisik. Kalau kita tidak punya alat alatnya gimana atuh,” sebut Kang Haji Yoko setengah bertanya.
Ditegaskan, kenapa dirinya menanggulangi, karena tahu anggaran KONI itu keluarnya antara Maret dan April.
“Maka saya berinisiatif mencari dana talang untuk beli peralatan itu. Tapi memang tidak besar, karena yang saya penuhi adalah alat- alat yang memang mendesak dan sangat diperlukan para atlet. Kalau alat alat yang besarnya mah belum,” jelasnya.
Sebagai Ketua Umum Pengprov PGSI Jabar, dirinya harus bertanggungjawab membelikan peralatan latihan itu.
“Saya tidak ingin anak-anak tidak latihan maksimal hanya gara-gara tidak punya peralatan. Apalagi harus menunggu anggaran KONI cair, wah gak mau saya. Ini tidak akan baik dalam perkembangan dan kesiapan atlet ke PON,” ucap Kang Haji Yoko.
Bisa saja tambahnya, gulat menunggu anggaran dari KONI untuk membeli peralatan latihan. Tapi dikuatirkan anak-anak atlet tidak latihan maksimal.
Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Bandung ini, melanjutkan, dia ingin para atlet dapat latihan maksimal dan hasilnya juga maksimal.
“Itu yang saya ingin, tapi apa pun hasilnya nanti saya pasrahkan pada Allah kok. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Usaha dan ikhtiar sudah dilakukan tinggal menunggu hasil,” ucapnya.
Soal latihan yang ditangani pelatih Korea Kang Haji Yoko menyebutkan agak ngeri ngeri sedap.
“Menurut saya karena sudah lama di bola, jadi saya lihat latihan gulat. capeknya banget. Maka dari sisi makannya gizinya pun saya penuhi. Bahkan saya juga sudah ijin ke Satlak, pak Yunyun minta dan dikasihnya berapa untuk membeli vitamin. Dan untuk belinya juga sudah saya talangin dulu. Dan harganya melebihi dari yang dikasih KONI,” pungkasnya.
Selain menanggulangi peralatan, H. Yoko juga memenuhi vitamin para atlet, dimana tiap atlet vitaminnya berbeda-beda, mulai Rp 800 ribuan hingga diatas sejutaan, dan KONI hanya membantu Rp 400 ribuan. Joel