BANDUNG, PelitaJabar – Semua pihak pemegang hak suara harus melihat dua hal.
Pertama hak suaranya adalah amanah untuk kemajuan Jawa Barat bukan kemajuan seseorang atau kelompok.
Kedua harus dilihat bahwa kapabilitas, akseptabilitas serta kekuatan jaringan dari Balon yang nanti akan maju.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya yang biasa dipanggil Gus Ahad terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jabar yang akan berlangsung 22 hingga 23 Desember ini di Hotel Asrilia Bandung.
Menururnya, Bakal Calon (Balon) Ketua Umum KONI Jabar mendatang harus memiliki batas minimal bisa mengorganisasikan event atau persiapan besar tim Jawa Barat Juara Umum PON XXI 2024 mendatang di Sumut-Aceh.
‘Yang penting bagi kami sebagai DPRD, PR besar untuk menjaga dan memenangkan Jawa Barat sebagai Juara Umum pada PON 2024 mendatang ini harus bisa diwujudkan dalam organisasi KONI yang dibentuk. Organisasinya harus solid, kepemimpinanya kuat terus kemudian dukungan semua stake-holder itu harus bisa dikoordinasikan,’ bebernya kepada PJ Rabu 21 Desember 2022.
Para stake-holder, sponsor, pemerintahan dan DPRD ini sangat bergantung pada style, pendekatan-pendekatan serta komunikasi yang dijalin.
‘Selama ini berjalan dan objektif serta profesional, itu kami akan dukung. Jadi DPRD komisi V, saya selaku pimpinan tidak dalam posisi mendukung atau mencela ketiga Balon itu. Semuanya orang-orang terhebat untuk kemajuan Jawa Barat dalam bidang olahraga ke depan,’ sebut Gus Ahad.
Dirinya yakin jika masing-masing Balon sudah melakukan lobi dan pendekatan ke cabor dan koni koni daerah, katanya tunggu saja.
‘Jadi ya kita tunggu siapa yang dipilih pada hari Musorprov nanti untuk memimpin KONI Jabar mendatang periode 2022-2026 mendatang,’ katanya.
Terkait Ketua Umum Ahmad Saefudin memunculkan Budiana sebagai Balon ketua umum, Gus Ahad mengatakan ketika tidak berujung pada perlakuan istimewa kepada beliau (Budiana,red) adalah hal yang wajar.
‘Bagaimana pun pak Ahmad Saefudin adalah tentara yang juga paham sistim komando, paham tentang kualitas tim kerja beliau, maka pasti beliau punya alasan yang sangat sangat kuat untuk memunculkan pak Budiana. Jadi itu selama dalan koridor dab dalam tata aturannya, ya gak ada masalah gitu ya,’ tutur Gus Ahad.
Disinggung soal mekanisme Musorprov, Gus Ahad politikus partai PKS ini mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada sistem yang ada.
‘Dalam sebuah Musyawarah ini ada semacam Tatib, kemudian ada juga kesepakatan kesepakatan dan kemudian pemilih penentuan, mekanisme atau cara penentuan itu semuanya harus dilakukan secara terbuka, transparan dan objektif,’ jelas Gus Ahad.
Dia juga meminta agar menghilangkan unsur-unsur kericuhan, ketidakadilan, ketidaksamaan dalam perlakuan yang ujung-ujungnya adalah melemahkan Jawa Barat untuk menjadi Juara Umum.
‘Kami DPRD Jawa Barat memesankan kepada semua Balon jangan sampai gelar Juara Umum PON nanti tahun 2024 terlepas dari Jawa Barat. Tetap jaga karena itu adalah kebanggan 49 juta lebih penduduk Jawa Barat,’ ingatnya. Joel