TERNATE, PelitaJabar – Sebagai salah satu bagian dalam pembangunan wilayah, ekraf Jabar menyumbang ekspor ekraf nasional 2016 sebesar 31,96 persen.
Perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) di wilayah Jabar yang tergolong progresif membuat Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar berkomitmen untuk terus mengembangkan ekraf.
“Jawa Barat punya 27 kota/kabupaten. Satu per tiga ekonomi kreatifnya Indonesia ada di Jawa Barat. Inilah yang akan menjadi (potensi) masa depan,” jelas Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (5/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, lanjutnya, Jabar menjadi Top 3 penyumbang produk domestik bruto (PDB) di bidang ekraf dengan capaian 11,81 persen atau tertinggi ketiga setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 16,12 persen, dan Bali sebesar 12,57 persen.
Adapun, berbagai komoditas ekraf yang berkembang di Jabar antara lain game developer, seni pertunjukan, film, musik, fotografi, desain komunikasi visual, kriya keramik, kerajinan rotan, kerajinan tangan, fashion, batik, hingga bambu.
Sementara Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Fiki Satari mengatakan, pihaknya hadir sebagai jejaring lintas komunitas untuk memperjuangkan potensi kreatif khas kota/kabupaten se-Indonesia.
“Ini dilakukan untuk tujuan kesejahteraan warga, kemerataan ekonomi, penyelesaian masalah keseharian,” kata Fiki.
Berbagai sektor ekraf mulai arsitektur, film, hingga inovasi media pun ditunjang dengan kearifan lokal dari 16.000 pulai, 1.300 tradisi, serta 700 bahasa yang dimiliki Tanah Air. Mal