BANDUNG, PelitaJabar – Tenaga Perawat Lansia di luar negeri terutama di Jepang, masih sangat dibutuhkan. Hal ini tentunya dapat menekan angka pengangguran.
Karena itu, dibutuhkan pengetahuan menyeluruh bagi tenaga perawat, untuk melanjutkan pendidikan lanjutan sebelum bekerja di Negara Sakura tersebut.
“Ini merupakan kolaborasi untuk menyingkirkan pengangguran di Jabar, terlebih tenaga kerja perawat dibutuhkan untuk bisa merawat para lansia,” jelas Kadisdik Jabar Dewi Sartika disela Seminar Program Beasiswa Pendidikan Perawat Lansia Bersertifikat Jepang bagi Siswa Lulusan SMA/SMK Keperawatan di Aula Tikomdik, Bandung, Selasa (10/9).
Seminar tersebut diharapkan dapat menyerap lulusan SMA/SMK keperawatan di Jabar sebagai tenaga perawat lansia di Jepang.
“Melalui konsep Japan Indonesian Students Net, program beasiswa pendidikan ini menjadi ikatan kontrak untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja di Jepang,” tambahnya.
Menurut Kadisdik, selain membantu menurunkan isu pengangguran di Jabar, kerja sama ini juga ikut meningkatkan mutu pendidikan dalam penyerapan lulusan SMA dan SMK.
Senada, CEO Sentra Global Edukasi, Rudi Subiyanto mengungkapkan, terdapat beberapa skema yang harus dilewati siswa. Di antaranya, pendidikan bahasa Jepang selama 1 tahun 6 bulan di Okayama Institute of Languages, dilanjutkan pendidikan akademi careworker selama 2 tahun.
“Juga jaminan pekerjaan selama 3 tahun di beberapa rumah sakit lansia di Jepang sebagai perawat. Selain itu, siswa akan mendapatkan kesempatan bekerja paruh waktu dan mempunyai penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya,” tuturnya.
Chairman of Okayama Institute of Languange, Hiroko Katayama berharap, pemuda Indonesia bisa terlibat dalam program ini dan didukung dengan kemampuan yang baik.
“Jepang memang kekurangan pemuda. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan tenaga perawat lansia dari Indonesia. Kami berharap, pemuda Indonesia juga bisa mengaplikasikan dengan baik ilmu yang didapatnya nanti,” pungkasnya singkat.
Seminar ini merupakan kolaborasi Dinas Pendidikan Jabar dengan Sentra Global Edukasi (SGE) Indonesia. Mal
foto : Fauzan Kesuma/DisdikJabar