Kamrussamad : Swastanisasi Kawasan Wisata Cibodas Harus ditinjau kembali

- Penulis

Selasa, 26 Desember 2023 - 13:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR, PelitaJabar  –  Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra, Kamrussamad menerima aspirasi para pedagang di kawasan wisata Kebun Raya Cibodas desa Cimacan kec. Cipanas Kabupaten Cianjur mengalami Penuruan omset Pendapatan dalam 3 tahun terakhir ini.

ASPIRASI : Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menerima aspirasi para pedagang kawasan wisata Kebun Raya Cibodas. PJ/Dok

Menurut pedagang, salah satu faktornya karena kebijakan swastanisasi Pengelolaan dengan kenaikan retribusi Masuk Kunjungan orang, berdampak pada berkurangnya kunjungan wisatawan ke tempat wisata di Kabupaten Cianjur tersebut.

Untuk itu, Kamrussamad Prihatin dan mendesak untuk duduk bersama antara Kwarnas Pramuka, Pemkab dan Kepala Desa serta Pedagang sehingga dapat mencari solusi terbaik.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Politisi Gerindra ini mendukung agar tarif retribusi ke daerah wisata ini mengacu pada ketentuan yang lama pada Tahun 2018 dimana pengelolaan Kebersihan Ketertiban dan Keindahan oleh Kantor Desa Cimacan melaui K3 dengan Perdes No 02 Tahun 2018.

Selanjutnya, aturan tersebut pada tahun 2020 dilakukan Perubahan Perdes No 06 Tahun 2020 Tentang K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan dengan pengesahan Karcis Pemungutan.

Retribusi yang diterapkan sangat terjangkau yaitu kios atau pedagang Rp. 3.000, kendaraan roda dua Rp. 5.000, kendaraan roda 4 Rp. 8.000, Bis atau Truk Rp. 15.000. Pemasukan tersebut masuk ke PADES.

“Sebagai wakil rakyat tentu saya siap berjuang mewujudkan harapan pedagang di kawasan wisata Cibodas yang menginginkan agar retribusi masuk ke kawasan wisata ini bisa terjangkau masyarakat. Kalau terlalu mahal, pastinya para pedagang pasti dirugikan terdampak tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Cibodas yang menurun dan sepi. Kalau tarif retribusi kemahalan tentunya wisatawan akan malas datang,” beber Kamrussamad.

Sebagai informasi, pada bulan Mei 2021 diambil alih oleh Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan Swasta selaku pihak ketiga yang sampai saat ini masih berjalan.

Disertakan adanya retribusi sebesar Rp. 7.000/Orang berdasarkan Perda Dinas Pariwisata dan Rp. 5.000/Orang oleh Dinas Lingkunagn Hidup diluar dari Perda tersebut Jadi Total Rp 12.000/Orang.

Namun, pada tahun 2022 rencana kenaikan di Perbup sebesar Rp. 18.000 batal terlaksana karena adanya aksi demontrasi penolakan oleh masyarakat.

Selanjutnya, tahun 2023 dikeluarkan Perbup dengan tarif Rp. 12.000/Orang dengan rincian untuk Dinas Pariwisata Rp 7.000/Orang, untuk Dinas Lingkungan Hidup Rp 5.000/orang. Sedangkan berdasarkan Perda Kendaraan untuk roda dua Rp 3.000, roda empat Rp 5.000, Bus / Truk Rp. 8.000.

“Pedagang dan pedagangan di Kawasan Wisata Cibodas menolak Perbup 2023 yang mengatur tarif yang baru yang makin memberatkan. Saya bersama masyarakat dan pedagang di kawasan Wisata Cibodas bersama-sama akan memperjuangkan agar retribusi itu mengacu pada Perdes Desa Cimacan 2018 yang telah diubah dengan Perdes 2020, dan seluruh pemasukan masuk ke PADES,”pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB