BANDUNG, PelitaJabar – Selama berkembangnya pandemi Covid – 19, tetap akan berdampak pada program latihan atlet.Salah satunya Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jawa Barat, membutuhkan kejelian seorang pelatih membimbing atletnya selama latihan mandiri.
“Cabang Olahraga (Cabor) karate secara mental hanya 30 persen atlet yang sangat membutuhkan perhatian lebih dari para pelatih. Dengan alasan atlet tersebut adalah muka-muka baru,” jelas Ketua Bidang Prestasi Forki Jabar Arif Hardiana kepada PJ.Com Kamis (9/04/2020).
Pemegang DAN III perguruan Inkanas ini melanjutkan, Fokusnya ada pada kestabilan mental atlet secara psikologis akibat latihan yang biasa bersama-sama sekarang dilakukan sendiri-sendiri dirumah.
Sedangkan 70 persenya adalah atlet wajah lama yang turun pada PON XIX tahun 2016. Sehingga dipastikan secara psikologis atlet tersebut dapat secara matang menjaga kestabilan mental dan latihannya di rumah secara mandiri.
Anggota Binpres KONI Jabar ini melanjutkan, secara detail, cabor karate telah melaksanakan semua intruksi Satlak Jabar Juara atas arahan Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin terkait latihan mandiri.
“Namun, kami mencoba mengembangkan tekhnik dan program lain dalam membimbing atlet yang latihan dirumah. Kami sebut mental Class Room Activity,” ucap Arif.
Atas arahan Ketua Umum Forki Jabar Gianto Hartono, dirinya bersama para pelatih lain melaksanakan program tersebut.
“Bentuknya kajian evaluasi latihan, program latihan psikologis dan taktik strategi. Jadi setiap hari selepas sholat Isya kami melakukan video-call,” jelas Arif.
Satu persatu atlet ditanyakan perkembangan latihan. Jika ada keluhan, langsung ditangani pelatih.
“Terakhir, kami akan lakukan terapan mental psikologis. Semua atlet kami “suntik” motivasi untuk fokus pada persiapan PON Papua. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik,” pungkasnya. Joel