BANDUNG, PelitaJabar – Usai viral Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengultimatum DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana) Jawa-Barat mau ditutup, bersama sejumlah OPD gercep lakukan berbagai langkah terhadap anak-anak jalanan.
Dalam video tersebut, tampak KDM, sapaan Gubernur Jabar ini mempertanyakan masih banyak anak-anak di perempatan yang minta-minta, tidak sekolah dan diperalat oleh para orangtua.
@infojabarjuara ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KDM ULTI DP3AKB #fyp #kdm #kangdedimulyadi #gubernurjawabarat #bapakaing #ulti #ultimatum #dp3akb #infojabar
“Kalau dengan saya ngomongnya jangan administratif, tapi teknis. Ada budak leutik di kolong jembatan diantepkeun (dibiarkan–red). Kalau itu tidak bersih saya tutup dinasnya,” tegas KDM di suatu acara di Gedung Sate Bandung baru-baru ini.
Menanggapi hal itu, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, bersama Kepala DP3A Kota Bandung dan Dinas Sosial Kota Bandung dan Satpol PP Kota Bandung, langsung melakukan assessment terhadap anak-anak yang ditemukan di jalanan.
“Ini adalah langkah penting bagi kami untuk memastikan anak-anak yang terlibat dalam aktivitas jalanan mendapatkan perhatian yang tepat. Kami berkomitmen untuk memberikan mereka akses ke layanan sosial yang memadai, mulai dari pendidikan hingga kesejahteraan keluarga,” beber Siska Gerfianti disela tinjauan lapangan dan penjangkauan terhadap PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial), Selasa pagi, 8 April 2025.
Kegiatan berlangsung di sejumlah titik seperti sekitar Gedung Sate, Pasir Kaliki, Pasteur, dan Taman Tegalega.
Di lokasi-lokasi tersebut, tim menemukan sebanyak 19 anak yang tengah berada di jalanan, baik sendiri maupun bersama orang tua mereka.
“Pada dasarnya, kami tidak hanya mengidentifikasi anak-anak yang terlibat dalam aktivitas jalanan, tetapi juga mencoba menggali lebih dalam mengenai kondisi sosial dan keluarga mereka. Dengan cara ini, kami bisa memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambah Siska.
Selain Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta konseling kepada orang tua, tim mengadakan penjangkauan ke rumah masing-masing anak untuk memberikan bantuan sembako dan seragam sekolah.
“Kami juga merencanakan peninjauan lapangan secara berkala dengan melibatkan berbagai OPD terkait, baik di tingkat Provinsi maupun Kota Bandung. Ini merupakan upaya berkelanjutan yang akan kami lakukan untuk memastikan kesejahteraan anak-anak dan keluarga mereka,” pungkas Siska Gerfianti. ***